Proyek Ambisius Terowongan Putin-Trump di Bawah Selat Bering, Sepanjang Jarak Solo-Temanggung
Pemerintah Rusia melalui utusan investasi Presiden Vladimir Putin, Kirill Dmitriev, mengusulkan pembangunan terowongan bawah laut
Ringkasan Berita:
- Kirill Dmitriev, mengusulkan pembangunan terowongan bawah laut sepanjang 70 mil di bawah Selat Bering menghubungkan Rusia dan Amerika Serikat
- Proyek ini disebut sebagai “Terowongan Putin-Trump”
- Diperkirakan menelan biaya sebesar 8 miliar dolar AS atau senilai Rp132 triliun
- Total sumber dananya dari Rusia dan mitra internasional, dikutip dari Modern Diplomacy
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Rusia melalui utusan investasi Presiden Vladimir Putin, Kirill Dmitriev, mengusulkan pembangunan terowongan bawah laut sepanjang 70 mil atau 112 kilometer di bawah Selat Bering yang akan menghubungkan Rusia (Chukotka) dan Amerika Serikat (Alaska).
Proyek ambisius ini disebut sebagai “Terowongan Putin-Trump” dan diperkirakan menelan biaya sebesar 8 miliar dolar AS atau senilai Rp132 triliun, dengan pendanaan dari Rusia dan mitra internasional, dikutip dari Modern Diplomacy.
Selat Bering terletak di antara Semenanjung Dezhnev di Rusia dan Semenanjung Pangeran Wales di Alaska, Amerika Serikat. Dengan lebar sekitar 83 kilometer dan kedalaman rata-rata 30–50 meter, selat ini menghubungkan Laut Chukchi di utara (bagian dari Laut Arktik) dengan Laut Bering di selatan (bagian dari Samudra Pasifik).
Secara geografis, wilayah ini menjadi titik terdekat antara dua benua dan memiliki sejarah penting sebagai jalur migrasi manusia purba dari Asia ke Amerika sekitar 10.000 tahun lalu, ketika selat ini masih berupa daratan.
Melihat jarak terowongan 112 kilometer, memiliki jarak hampir sama dengan jarak Solo ke Temanggung sepanjang sekitar 116 kilometer.
Adapun Dmitriev, yang juga menjabat sebagai kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), menyampaikan bahwa terowongan ini bertujuan untuk menyatukan Rusia dan Amerika serta membuka peluang eksplorasi sumber daya alam bersama.
Ia menyebut proyek ini sebagai simbol persatuan antara dua negara yang selama ini memiliki hubungan diplomatik yang kompleks.
Usulan ini muncul setelah percakapan telepon antara Presiden Putin dan Presiden AS Donald Trump, di mana keduanya sepakat untuk bertemu di Budapest guna membahas penyelesaian konflik di Ukraina.
Terowongan yang direncanakan akan memiliki jalur kereta dan kargo ini membentang dari wilayah Chukotka di Rusia ke Alaska di Amerika Serikat.
Jarak terpendek antara kedua titik ini adalah sekitar 82 kilometer.
Dmitriev menyatakan bahwa proyek ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari delapan tahun jika mendapat dukungan penuh dari kedua negara dan mitra global.
Baca juga: Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina, 20 Kendaraan Lapis Baja Pasukan Putin Serang Donetsk
Menariknya, Dmitriev juga menyebut kemungkinan keterlibatan perusahaan milik Elon Musk, The Boring Company, dalam proses pengeboran dan konstruksi terowongan.
Hal ini menunjukkan bahwa Rusia membuka peluang kerja sama teknologi dengan pihak swasta dari Amerika. Gagasan untuk menghubungkan Rusia dan Amerika melalui Selat Bering bukanlah hal baru.
Sejak tahun 1904, berbagai rencana telah diajukan, termasuk proyek rel Siberia-Alaska dan proposal tahun 2007 dari Rusia.
 
							 
							 
							 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.