Proyek Ambisius Terowongan Putin-Trump di Bawah Selat Bering, Sepanjang Jarak Solo-Temanggung
Pemerintah Rusia melalui utusan investasi Presiden Vladimir Putin, Kirill Dmitriev, mengusulkan pembangunan terowongan bawah laut
Namun, hingga kini belum ada yang terealisasi karena tantangan teknis, politik, dan biaya.
Meski terdengar ambisius, proyek ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketegangan geopolitik antara Rusia dan AS, persetujuan dari pemerintah dan parlemen kedua negara, serta risiko lingkungan dan teknis dari pembangunan bawah laut di wilayah ekstrem.
Beberapa pengamat menilai bahwa usulan ini lebih bersifat simbolik dan bagian dari strategi diplomasi Rusia untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat di tengah konflik global.
Jika proyek ini benar-benar dijalankan, ia akan menjadi salah satu pencapaian infrastruktur paling monumental abad ini.
Dunia kini menanti apakah dua kekuatan besar ini benar-benar akan terhubung secara fisik melalui jalur bawah laut yang melintasi perbatasan alam dan politik.
Siapa Kirill Dmitriev?
Kirill Dmitriev adalah tokoh penting dalam dunia investasi dan diplomasi ekonomi Rusia, dikenal luas sebagai CEO Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dan utusan khusus Presiden Vladimir Putin untuk kerja sama ekonomi dan investasi asing.
Lahir pada 12 April 1975 di Kiev, yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet, Dmitriev menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat.
Ia meraih gelar sarjana ekonomi dari Stanford University dan kemudian menyelesaikan gelar MBA sebagai Baker Scholar di Harvard Business School, sebuah prestasi yang hanya diberikan kepada mahasiswa dengan peringkat akademik tertinggi.
Pendidikan internasional ini menjadi fondasi kuat bagi karier globalnya di bidang keuangan dan investasi.
Sebelum memimpin RDIF, Dmitriev memulai kariernya di perusahaan keuangan ternama seperti Goldman Sachs dan firma konsultan McKinsey & Company. Ia kemudian mengelola sejumlah dana ekuitas swasta besar dan terlibat dalam transaksi strategis dengan perusahaan global seperti General Electric, Société Générale, dan Fidelity Investments. Pengalaman ini memperkuat reputasinya sebagai figur yang mampu menjembatani kepentingan bisnis internasional dengan kebijakan ekonomi Rusia.
Sejak tahun 2011, Dmitriev menjabat sebagai CEO RDIF, sebuah sovereign wealth fund milik pemerintah Rusia yang mengelola dana investasi senilai lebih dari $10 miliar. Di bawah kepemimpinannya, RDIF menjalin kemitraan dengan berbagai negara seperti Tiongkok, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan India, serta berinvestasi dalam sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, teknologi, kesehatan, dan energi. Ia juga aktif dalam forum-forum internasional, termasuk sebagai anggota Dewan Bisnis BRICS dan APEC, serta duduk di dewan pengawas perusahaan besar Rusia seperti ALROSA, Transneft, Rostelecom, Gazprombank, dan Russian Railways.
Selain kiprah bisnisnya, Dmitriev juga dikenal sebagai pendukung aktif kegiatan budaya dan pendidikan. Ia menjadi anggota dewan pengawas berbagai institusi ternama seperti Teater Mariinsky, Universitas Negeri Moskow, Institut Seni Teater Rusia (GITIS), dan Dana Sejarah Nasional Rusia. Ia juga pernah dinobatkan sebagai Young Global Leader oleh World Economic Forum pada tahun 2009 dan menerima berbagai penghargaan, termasuk Order of Alexander Nevsky dan Order of Honour atas kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi Rusia.
Pada Februari 2025, Dmitriev diangkat sebagai utusan khusus presiden untuk kerja sama investasi asing, memperkuat perannya sebagai tokoh kunci dalam diplomasi ekonomi Rusia. Salah satu usulan terbesarnya adalah proyek terowongan bawah laut senilai $8 miliar yang menghubungkan Rusia dan Amerika Serikat melalui Selat Bering, yang disebut sebagai “Terowongan Putin-Trump.” Proyek ini mencerminkan ambisi Dmitriev untuk menjadikan infrastruktur sebagai alat diplomasi dan simbol persatuan antarnegara.
Dengan latar belakang pendidikan internasional, pengalaman investasi global, dan kedekatan dengan lingkaran kekuasaan Rusia, Kirill Dmitriev menjadi figur sentral dalam upaya Rusia membangun citra sebagai negara yang terbuka terhadap kerja sama ekonomi lintas batas. Ia tidak hanya berperan sebagai eksekutif investasi, tetapi juga sebagai diplomat ekonomi yang menjembatani kepentingan strategis Rusia dengan dunia internasional.
(Tribunnews.com/ Chrysnha)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.