Kamis, 6 November 2025

Royal Family

Pangeran Andrew Lepas Gelar Duke of York, Nasibnya Kini Jadi Sorotan Publik

Pangeran Andrew resmi lepaskan seluruh gelar bangsawan akibat skandal Epstein dan isu spionase. Kini ia hidup terasing di Royal Lodge.

The Royal UK
PANGERAN ANDREW - Pangeran Andrew resmi lepaskan seluruh gelar bangsawan akibat skandal Epstein dan isu spionase. Kini ia hidup terasing di Royal Lodge. Sementara keputusan Andrew juga berdampak pada mantan istrinya. Sarah Ferguson kini tidak lagi menggunakan gelar Duchess of York. 
Ringkasan Berita:
  • Setelah pembicaraan dengan Raja Charles III, Pangeran Andrew resmi melepaskan seluruh gelar kehormatannya, termasuk Duke of York.
  • Tuduhan dari Virginia Giuffre dan rencana terbitnya memoar Nobody’s Girl kembali memunculkan skandal lama Andrew,.
  • Kini Andrew menjalani hidup tertutup di Royal Lodge, Windsor, bersama mantan istrinya Sarah Ferguson yang juga kehilangan gelar. Namun, dua putrinya tetap mempertahankan gelar kerajaan mereka.

TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Andrew, adik Raja Charles III, resmi melepaskan seluruh gelar kebangsawanannya, termasuk gelar Duke of York yang telah disandangnya sejak tahun 1986.

Hal ini diungkap langsung oleh Pangeran Andrew setelah menggelar pembicaraan panjang dengan Raja Charles dan anggota senior Keluarga Kerajaan Inggris.

Menyusul tekanan publik dan sorotan media yang terus meningkat akibat skandal yang melibatkan dirinya dengan jaringan pelaku kejahatan seks, Jeffrey Epstein.

“Dalam diskusi dengan Raja dan keluarga saya, kami sepakat bahwa tuduhan yang terus berlanjut terhadap saya telah mengganggu pekerjaan dan tanggung jawab Yang Mulia,” jelas Pangeran Andrew.

“Dengan persetujuan Raja, saya memutuskan untuk melepaskan semua gelar dan kehormatan yang telah dianugerahkan kepada saya.” imbuhnya.

Pangeran Andrew yang saat ini berusia 65 tahun, adalah anak ketiga dari mendiang Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, serta saudara kandung Raja Charles III dari Inggris

Ia sempat berkarier di Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama lebih dari dua dekade (1979–2001) sebelum akhirnya menjabat sebagai duta perdagangan Inggris di berbagai negara.

Dalam garis suksesi takhta, Andrew menempati urutan kedelapan setelah anak-anak Pangeran Harry.

Meski posisinya berada di bawah, Andrew tetap dikenal publik sebagai Duke of York, gelar yang diberikan oleh ibunya pada 1986 setelah menikahi Sarah Ferguson.

Tekanan Baru Setelah Bukti Lama Muncul

Namun citra bangsawan yang dulu dihormati itu perlahan hancur akibat serangkaian skandal yang menjerat namanya.

Sejak tahun 2019, reputasi Pangeran Andrew memburuk setelah hubungannya dengan Jeffrey Epstein, seorang pelaku kejahatan seks kelas kakap asal Amerika Serikat terungkap ke publik.

Baca juga: Pangeran Andrew Lepas Gelar Kerajaan Inggris, Skandal Epstein dan Isu Spionase Tiongkok Jadi Alasan?

Epstein diketahui telah meninggal di penjara pada 2019, akan tetapi kasusnya meninggalkan jejak panjang bagi Andrew.

Terutama setelah muncul tuduhan dari Virginia Giuffre yang saat itu berusia 17 tahun mengaku dipaksa berhubungan seks sebanyak 3 kali dengan sang pangeran saat masih di bawah umur pada 2001.

Tuduhan itu diajukan ke pengadilan pada tahun 2021. Meski Andrew dengan tegas membantah semua tuduhan, kasus tersebut akhirnya diselesaikan di luar pengadilan dengan pembayaran ganti rugi yang diperkirakan mencapai 12 juta euro.

Kasus ini kembali menjadi perhatian publik setelah memoar anumerta Giuffre berjudul Nobody’s Girl dijadwalkan terbit minggu ini.

Dalam bukunya, Giuffre kembali menyinggung hubungannya dengan Andrew, menyebut sang pangeran sebagai seseorang yang “merasa berhak atas tubuhnya”.

Tak sampai di situ baru-baru ini, media Inggris juga menyoroti dugaan keterlibatan Andrew dengan seorang pejabat tinggi Tiongkok, Cai Qi, yang dikaitkan dengan aktivitas spionase di Inggris.

Beberapa foto yang beredar menunjukkan pertemuan antara Andrew dan Cai pada tahun 2018, menimbulkan spekulasi baru di kalangan politik dan intelijen Inggris.

Meski belum ada bukti kuat yang mengaitkannya secara langsung, rumor tersebut memperburuk reputasinya di tengah krisis kepercayaan publik terhadap monarki.

Gelar-Gelar Dilepaskan

Dalam pernyataan resminya, Pangeran Andrew mengonfirmasi bahwa ia akan melepaskan tiga gelar kebangsawanan utama yang selama ini melekat pada dirinya:

  1. Duke of York

Gelar ini diberikan langsung oleh Ratu Elizabeth II pada 23 Juli 1986, bertepatan dengan pernikahannya dengan Sarah Ferguson.

Gelar tersebut merupakan salah satu gelar paling bergengsi dalam tradisi kerajaan Inggris dan secara turun-temurun disandang oleh anggota keluarga kerajaan laki-laki.

2. Knight Grand Cross of the Royal Victorian Order (GCVO)

Merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan secara pribadi oleh raja atau ratu kepada individu yang dianggap berjasa besar bagi monarki.

3. Royal Knight Companion of the Most Noble Order of the Garter

Gelar kehormatan tertua dan paling prestisius dalam sistem kebangsawanan Inggris. Gelar ini biasanya diberikan kepada anggota keluarga kerajaan atau tokoh publik yang memiliki pengabdian luar biasa kepada negara.

Meski demikian, Andrew masih secara hukum mempertahankan gelar “pangeran” sebagai putra mendiang Ratu Elizabeth II.

Adapun gelar tersebut hanya dapat dicabut melalui Undang-Undang Parlemen Inggris, namun Andrew menegaskan bahwa ia tidak akan lagi menggunakan gelar itu dalam kegiatan publik.

Dampak terhadap Keluarga dan Kehidupan Pribadi

Setelah kehilangan gelarnya, Pangeran Andrew kini menjalani kehidupan tertutup di Royal Lodge, Windsor Estate, kediaman pribadinya yang terletak di kawasan Windsor Great Park. Ia tetap tinggal di rumah besar dua lantai itu bersama mantan istrinya, Sarah Ferguson.

Namun, untuk tahun kedua berturut-turut, Andrew tidak akan menghadiri perayaan Natal keluarga kerajaan di Sandringham, sebuah tradisi penting yang biasanya dihadiri seluruh anggota keluarga kerajaan Inggris.

Keputusan Andrew juga berdampak pada mantan istrinya. Sarah Ferguson kini tidak lagi menggunakan gelar Duchess of York.

Hal ini terungkap setelah ia dikeluarkan dari beberapa lembaga amal setelah surat lamanya kepada Jeffrey Epstein terungkap ke publik. 

Dalam surat itu, ia menyebut Epstein sebagai “sahabat terbaik”, yang kemudian menuai kecaman luas.

Sementara itu, dua putri mereka Putri Beatrice dan Putri Eugenie tidak terpengaruh secara langsung oleh keputusan ini. 

Keduanya tetap mempertahankan gelar serta posisi mereka dalam garis keturunan kerajaan, dan hingga kini masih aktif menjalankan sejumlah kegiatan sosial dan amal di bawah naungan keluarga kerajaan.

(Tribunnews.com / Namira)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved