Jumat, 31 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Menantu Trump, Jared Kushner Bandingkan Gaza dengan Ledakan Nuklir tapi Bantah Terjadi Genosida

Dalam wawancara dengan CBS, Jared Kushner menggambarkan Gaza seperti lokasi ledakan nuklir tapi menolak menyebutnya genosida.

Instagram jaredckushner
JARED KUSHNER DAN TRUMO. Foto ini diambil dari Instagram milik Jared Kushner @jaredckushner pada Senin (10/2/2025). Pernyataan Utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, sekaligus penasihat senior Presiden Donald Trump, Jared Kushner menuai kontroversi. 
Ringkasan Berita:
  • Jared Kushner, utusan AS untuk Timur Tengah sekaligus menantu Presiden Trump, memicu kontroversi setelah menyamakan kehancuran Gaza dengan lokasi ledakan nuklir namun menolak menyebutnya genosida.
  • Dalam wawancara dengan CBS, ia dan Steve Witkoff membela Israel dan menolak tudingan konflik kepentingan dengan negara Teluk.
  • Kushner juga mengungkap Trump sempat meminta Netanyahu meminta maaf ke Qatar demi mendorong gencatan senjata.

TRIBUNNEWS.COM – Pernyataan Utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, sekaligus penasihat senior Presiden Donald Trump, Jared Kushner menuai kontroversi.

Menantu Trump tersebut membandingkan kehancuran di Gaza dengan lokasi ledakan nuklir, tetapi enggan menyebutnya sebagai genosida.

Al Mayadeen melaporkan, ucapan Kushner lantas memicu perdebatan.

Dalam wawancara bersama Steve Witkoff di program "60 Minutes" CBS, Kushner menggambarkan kondisi Gaza yang porak-poranda akibat serangan Israel.

“Rasanya hampir seperti bom nuklir yang diledakkan di daerah itu,” ujarnya, dikutip dari CBS News.

Kushner mengatakan ia menyaksikan warga Palestina kembali ke reruntuhan rumah mereka dan mendirikan tenda di lahan hancur.

“Mereka benar-benar tidak punya tempat lain untuk pergi,” katanya.

Akan tetapi, ketika ditanya apakah situasi itu termasuk genosida, ia menolak tegas, “Tidak, tidak.”

Witkoff, yang juga menjabat sebagai utusan khusus AS untuk Timur Tengah, mendukung pernyataan tersebut.

Dirinya menambahkan, “Sama sekali tidak… Ada perang yang sedang terjadi.”

Isu Konflik Kepentingan

Baca juga: 42 Orang Tewas di Gaza, Israel-Hamas Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

CBS News juga menyoroti potensi konflik kepentingan karena hubungan bisnis Kushner dan Witkoff dengan negara-negara Teluk, termasuk Qatar.

Kushner menepis tudingan itu.

Menantu Trump tersebut mengatakan bahwa jaringan global mereka justru membantu proses diplomasi.

“Kalau bukan karena hubungan yang kami miliki, kesepakatan pembebasan sandera tidak akan terjadi,” ujarnya.

Witkoff menambahkan bahwa serangan Israel terhadap Qatar bulan lalu sempat “menghancurkan kepercayaan” dan membuat negosiasi semakin sulit

Ia menyebut Presiden Trump saat itu merasa Israel “mulai di luar kendali” dan perlu diarahkan kembali demi menjaga stabilitas kawasan.

Netanyahu Diminta Minta Maaf ke Qatar

Permintaan maaf Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Qatar pada akhir September menjadi titik balik penting menuju gencatan senjata.

Netanyahu menelepon Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani saat berada di Gedung Putih untuk meminta maaf atas serangan Israel yang menargetkan pimpinan Hamas di Doha.

Witkoff menyebut permintaan maaf itu “sangat penting” karena membuka jalan bagi terciptanya mekanisme trilateral baru antara AS, Israel, dan Qatar.

Kushner menambahkan, “Netanyahu tahu itu hal yang perlu dilakukan untuk mencapai perdamaian.”

Pesan AS untuk Israel dan Palestina

Kushner juga menyerukan agar Israel mulai membantu memperbaiki kehidupan warga Palestina jika ingin berintegrasi dengan Timur Tengah yang lebih luas.

“Setelah perang berakhir, Israel harus membantu rakyat Palestina berkembang,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa AS ingin menciptakan “keamanan bersama dan peluang ekonomi” bagi kedua pihak, bukan sekadar membahas status kenegaraan Palestina.

Baca juga: Dituduh AS Serang Warga Sipil Gaza, Hamas Malah Tuding Israel Persenjatai Geng Kriminal

Kenyataan di Lapangan: Serangan Masih Terjadi

Menurut laporan lapangan dari Kantor Media Pemerintah Gaza yang dikutip Al Jazeera menunjukkan kontras tajam dengan narasi diplomatik AS.

Sejak diumumkannya gencatan senjata pada 10 Oktober, pasukan Israel dilaporkan telah melakukan sedikitnya 80 pelanggaran, termasuk serangan udara dan penembakan artileri ke kawasan sipil.

Tank dan drone Israel juga masih beroperasi di dekat permukiman padat penduduk, sementara ribuan warga Palestina hidup di tenda-tenda darurat tanpa perlindungan internasional.

Kontradiksi Sikap AS

Meski Kushner menggambarkan kehancuran Gaza secara katastrofik, ia dan Witkoff tetap membingkai tindakan Israel sebagai “perang yang sah”.

Penolakan mereka terhadap istilah genosida dianggap banyak pengamat sebagai cerminan posisi ambigu AS terhadap konflik Israel-Palestina.

Al Mayadeen menilai wawancara itu memperlihatkan kontradiksi tajam: Washington mengakui kehancuran besar di Gaza, namun tetap membela Israel atas nama “keamanan regional”.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved