Rabu, 29 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Apa Itu Tembok Drone NATO yang Disebut Menteri Pertahanan Jerman Tak Akan Menghentikan Rusia?

NATO berencana menyiapkan sistem pertahanan baru yang mereka sebut sebagai Tembok Drone untuk mengantisipasi Rusia. Apa itu?

tangkap layar eweasterneurope.eu/Credit Photo: ivkovmark / Shutterstock
TEROR DRONE - Ilustrasi gelombang drone yang mirip dengan apa yang dimiliki militer Rusia, drone Shahed buatan Iran. Negara-negara NATO terutama yang berbatasan langsung dengan Rusia, tengah dilanda teror drone yang melanggar wilayah udara mereka. 

Apa Itu Tembok Drone yang Disebut Menteri Pertahanan Jerman Tak Akan Menghentikan Rusia?

 

TRIBUNNEWS.COM - Negara-negara Eropa yang tergabung dalam aliansi NATO memiliki inisiatif untuk membangun 'Tembok Drone'.

Inisiatif ini muncul setelah Rusia, dampak dari berlarutnya perang Ukraina, berulang kali melanggar wilayah udara mereka baik menggunakan jet tempur maupun pesawat nirawak alias drone di sejumlah titik perbatasan rawan.

Namun, Jerman, satu di antara pentolan NATO, pesimistis kalau Tembok Drone akan menghentikan Rusia

"Inisiatif baru untuk memperkuat pertahanan pesawat tanpa awak bagi negara-negara Eropa yang menjadi tulang punggung timur NATO tidak akan "sekokoh batu," kata menteri pertahanan Jerman, Boris Pistorius kepada The Times of London, Kamis (23/10/2025).

Membangun apa yang disebut "dinding drone" adalah "proyek yang sangat ambisius," katanya.

DRONE SHAHED-136 - Foto yang dirilis National Police of Ukraine, menampilkan drone Rusia Geranium (Shahed), yang jatuh di wilayah Vinnytsia, Ukraina pada Maret 2024. Militer AS berniat membeli drone replika Shahed-136 Iran untuk keperluan pengembangan dan pengujian.
DRONE SHAHED-136 - Foto yang dirilis National Police of Ukraine, menampilkan drone Rusia Geranium (Shahed), yang jatuh di wilayah Vinnytsia, Ukraina pada Maret 2024. Militer AS berniat membeli drone replika Shahed-136 Iran untuk keperluan pengembangan dan pengujian. (National Police of Ukraine/npu.gov.ua)

Apa Itu Tembok Drone?

Lebih dari tiga setengah tahun perang skala penuh di Ukraina telah mengubah desain drone, serta cara penggunaannya—dan taktik kontra-drone yang dibutuhkan untuk mencoba memblokirnya.

Drone Gerbera buatan Rusia, versi produksi dalam negeri Moskow dari UAV Shahed rancangan Iran yang telah lama mengganggu pertahanan udara Ukraina, merupakan setidaknya sebagian besar drone yang melanggar wilayah udara Polandia.

Kekhawatiran utamanya adalah musuh NATO seperti Rusia dapat membanjiri pertahanan NATO dengan meluncurkan segerombolan drone murah.

Salah satu tantangan terbesar adalah menemukan cara untuk mencegat drone murah tanpa menggunakan rudal pencegat yang dirancang untuk menghancurkan rudal yang datang, yang masing-masing dapat berharga jutaan dolar, dan persediaannya langka.

Diperkirakan 20 pesawat nirawak melintasi wilayah Polandia pada pertengahan September, memicu upaya besar-besaran untuk mencegat pesawat nirawak (UAV) tersebut, termasuk dengan mengerahkan jet tempur yang dipersenjatai rudal, dan mendorong upaya untuk memperkuat pertahanan pesawat nirawak di sepanjang sisi timur aliansi NATO.

Rusia membantah telah sengaja menargetkan anggota NATO tersebut.

Komisaris Eropa untuk pertahanan dan antariksa, Andrius Kubilius, telah berulang kali menyerukan pembangunan "tembok drone" secara "segera" setelah serangan ke Polandia.

Jenis pertahanan udara yang akan digunakan NATO untuk mencegat serangan pesawat nirawak skala besar berbeda dengan cara aliansi tersebut menangkal rudal balistik atau jelajah yang datang.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved