Rabu, 29 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bukan Milik 13 Tawanan, Israel Ancam Hamas Gegara Salah Serahkan Jasad

Israel mengancam Hamas dengan 'respons' setelah Hamas menyerahkan satu jenazah yang bukan milik 13 sandera yang hilang di Jalur Gaza.

Facebook GPO
NETANYAHU BERPIDATO - Foto diambil dari Facebook GPO, Selasa (28/10/2025). Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam acara penghargaan karyawan ISA di Kediaman Presiden Israel Isaac Herzog, pada Senin (27/10/2025). --- Netanyahu mengancam Hamas dengan 'respons' setelah Hamas menyerahkan satu jenazah yang bukan milik 13 tawanan yang hilang di Jalur Gaza. 

"Meski demikian, Hamas akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menyerahkan jenazah yang tersisa hingga masalah ini selesai sepenuhnya dan sesegera mungkin," ujar Hasem Qassem kepada Reuters.

Presiden AS Donald Trump mengusulkan proposal gencatan senjata untuk Israel dan Hamas pada akhir September lalu.

Kedua pihak sepakat untuk gencatan senjata tahap pertama pada 10 Oktober, setelah diskusi yang ditengahi Mesir dan Qatar serta diawasi oleh AS dan Turki di Mesir pada 6-10 Oktober.

Namun, Israel dan Hamas saling tuduh atas pelanggaran gencatan senjata, yang mengancam berlanjutnya diskusi untuk tahap kedua.

Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel melakukan 125 pelanggaran perjanjian gencatan senjata sejak mulai berlaku pada 10 Oktober.

Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Israel yang melanggar perjanjian telah menewaskan 94 warga Palestina di Gaza dan melukai lebih dari 344 lainnya, lapor Al Jazeera.

WAFA Agency melaporkan setidaknya 68.531 warga Palestina tewas dan 170.402 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut data per 28 Oktober 2025.

Israel menyalahkan Hamas atas kematian dan kehancuran di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai balasan atas Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas dan faksi perlawanan lainnya pada 7 Oktober 2023.

Hamas dan faksi lainnya menangkap 250 orang setelah membobol pertahanan Israel di perbatasan selatan, sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina sejak tahun 1948.

Setelah berlakunya gencatan senjata tahap pertama, Hamas membebaskan 20 tawanan Israel yang masih hidup dan wajib menyerahkan 28 jenazah tawanan di Jalur Gaza.

Israel menekan Hamas yang dinilai lamban menyerahkan jenazah-jenazah tersebut, sementara Hamas mengatakan mereka berusaha semaksimal mungkin di tengah kehancuran di Jalur Gaza.

Pada minggu lalu, tim Mesir mengerahkan alat berat dan didampingi oleh tim Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk membantu Hamas dalam mengevakuasi jenazah tawanan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved