Senin, 3 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Gempur Gaza setelah Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata dan Rekayasa Penemuan Sandera

Israel melancarkan serangan udara ke Gaza usai menuduh Hamas melanggar gencatan senjata dan memalsukan penemuan jenazah sandera.

YouTube CBS News
ANCAMAN NETANYAHU - Dalam wawancara eksklusif bersama CBS News pada Selasa (14/10/2025), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi gencatan senjata dengan Hamas. Pesawat tempur Israel kembali menggempur Jalur Gaza pada Selasa (28/10/2025) malam. 

Lembaga itu juga menyebut aksi semacam itu “tidak dapat diterima.”

Setelah serangan Israel dimulai, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan akan menunda penyerahan jenazah seorang sandera yang ditemukan di Gaza selatan.

Penundaan itu dilakukan dengan alasan pelanggaran oleh Israel.

Associated Press melaporkan bahwa Amerika Serikat telah diberi tahu sebelumnya tentang keputusan Netanyahu untuk melancarkan serangan.

Presiden Donald Trump menegaskan bahwa Israel “berhak membalas” jika tentaranya terbunuh, namun menambahkan bahwa “tidak ada yang akan membahayakan gencatan senjata.”

Sumber Israel mengatakan kepada CNN bahwa Netanyahu juga mempertimbangkan memperluas wilayah operasi militer hingga ke koridor Netzarim dan membatasi bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Namun, Washington disebut menentang langkah tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut lebih dari 68.000 warga Palestina telah tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Sementara ribuan lainnya diyakini masih tertimbun di bawah reruntuhan.

Perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 9 Oktober 2025 mencakup pembebasan seluruh sandera dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza.

Baca juga: Agresi Israel di Timur Tengah Belum Reda Meski Gencatan Senjata Diteken di Gaza

Hingga kini, Hamas baru mengembalikan 15 dari 28 jenazah sandera yang tercatat saat kesepakatan ditandatangani.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved