Konflik Palestina Vs Israel
Israel Gempur Gaza setelah Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata dan Rekayasa Penemuan Sandera
Israel melancarkan serangan udara ke Gaza usai menuduh Hamas melanggar gencatan senjata dan memalsukan penemuan jenazah sandera.
Lembaga itu juga menyebut aksi semacam itu “tidak dapat diterima.”
Setelah serangan Israel dimulai, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan akan menunda penyerahan jenazah seorang sandera yang ditemukan di Gaza selatan.
Penundaan itu dilakukan dengan alasan pelanggaran oleh Israel.
Associated Press melaporkan bahwa Amerika Serikat telah diberi tahu sebelumnya tentang keputusan Netanyahu untuk melancarkan serangan.
Presiden Donald Trump menegaskan bahwa Israel “berhak membalas” jika tentaranya terbunuh, namun menambahkan bahwa “tidak ada yang akan membahayakan gencatan senjata.”
Sumber Israel mengatakan kepada CNN bahwa Netanyahu juga mempertimbangkan memperluas wilayah operasi militer hingga ke koridor Netzarim dan membatasi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Namun, Washington disebut menentang langkah tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebut lebih dari 68.000 warga Palestina telah tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Sementara ribuan lainnya diyakini masih tertimbun di bawah reruntuhan.
Perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 9 Oktober 2025 mencakup pembebasan seluruh sandera dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza.
Baca juga: Agresi Israel di Timur Tengah Belum Reda Meski Gencatan Senjata Diteken di Gaza
Hingga kini, Hamas baru mengembalikan 15 dari 28 jenazah sandera yang tercatat saat kesepakatan ditandatangani.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Konflik Palestina Vs Israel
| Band Radiohead Ogah Manggung di Israel Gara-gara Rezim Netanyahu |
|---|
| Pasca-Gencatan Senjata, Bantuan Tenda Mulai Dikirim ke Palestina Jelang Musim Dingin |
|---|
| Israel Gempur Lebanon, 3 Tewas Termasuk Anggota Hizbullah, Pasukan PBB Jadi Sasaran |
|---|
| Netanyahu Mau Israel yang Tentukan Negara Mana Saja yang Boleh Kirim Tentara ke Gaza |
|---|
| Komisi X DPR Sayangkan Langkah IOC ke Indonesia: Menolak Israel Bukan Diskriminasi terhadap Atlet |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.