Selasa, 28 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Karier Diujung Tanduk, Mayoritas Warga Israel Tolak Netanyahu Kembali Berkuasa

Warga Israel tolak Netanyahu maju lagi di pemilu. Skandal korupsi, krisis kepercayaan, dan kegagalan kebijakan buat karier politiknya di ujung tanduk.

|
Facebook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook PM Israel pada Rabu (13/8/2025). Warga Israel tolak Netanyahu maju lagi di pemilu. Skandal korupsi, krisis kepercayaan, dan kegagalan kebijakan buat karier politiknya di ujung tanduk. 

Ringkasan Berita:
  • Mayoritas warga Israel menolak Netanyahu maju kembali di pemilu mendatang, dengan hasil jajak pendapat Channel 12 menunjukkan 52 persen responden menolak dan hanya 41 persen yang mendukungnya.
  • Penurunan popularitas Netanyahu dipicu oleh tuduhan korupsi, kegagalan dalam penanganan krisis COVID-19 serta reformasi peradilan kontroversial.
  • Masa depan politik Netanyahu makin tidak pasti, sementara publik dan elite politik Israel masih bingung mencari sosok pengganti yang layak.

TRIBUNNEWS.COM - Popularitas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya kian menurun tajam di penghujung tahun 2025.

Jajak pendapat terbaru yang dirilis oleh media lokal Israel Channel 12 menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel tidak menginginkan Netanyahu kembali mencalonkan diri dalam pemilihan umum berikutnya.

Menurut hasil survei tersebut, 52 persen responden menolak Netanyahu maju lagi.

Sementara 41 persen menyatakan masih mendukungnya, dan 7 persen memilih tidak memberikan pendapat.

Angka ini memperlihatkan penurunan signifikan dalam dukungan terhadap perdana menteri paling lama menjabat dalam sejarah Israel itu.

Pengamat politik menilai anjloknya dukungan publik disebabkan oleh kombinasi faktor politik, hukum, dan sosial yang semakin menekan pemerintahannya.

Alasan Popularitas Netanyahu Merosot

Salah satu penyebab utama adalah serangkaian kasus korupsi yang menjeratnya.

Netanyahu belakangan diketahui tengah menghadapi tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam beberapa skandal yang melibatkan pemberian hadiah mewah dan kesepakatan dengan media besar.

Selain skandal hukum, Netanyahu juga dinilai gagal mengelola berbagai krisis besar yang melanda Israel.

Pada masa pandemi COVID-19, pemerintahannya sempat mendapat pujian, namun kemudian menuai kritik karena kebijakan yang tidak konsisten dan dianggap lebih politis daripada berbasis sains.

Krisis kepercayaan itu diperparah oleh reformasi peradilan kontroversial yang digagas Netanyahu bersama koalisinya.

Baca juga: Trump Ultimatum Netanyahu, Ancam Cabut Dukungan untuk Israel jika Nekat Caplok Tepi Barat

Kebijakan tersebut dituduh melemahkan lembaga kehakiman dan mengancam demokrasi Israel, memicu protes besar-besaran di berbagai kota.

“Banyak warga melihat Netanyahu lebih mementingkan kelangsungan kekuasaannya daripada kepentingan negara,” ujar seorang analis politik Israel kepada Channel 12.

Lebih lanjut penurunan popularitas juga dipengaruhi oleh kegagalan Netanyahu dalam menangani isu keamanan nasional, terutama sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan itu menewaskan setidaknya ratusan warga dan mengguncang sistem pertahanan Israel

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved