Redenominasi Rupiah
Purbaya Siapkan Redenominasi Rupiah, Simak Daftar Negara yang Pernah Melakukan Redenominasi
Redenominasi mata uang menjadi sebuah upaya yang dilakukan oleh negara dan pemerintahnya untuk menegaskan kembali kedaulatan moneter.
Redenominasi mata uang menjadi sebuah upaya yang dilakukan oleh negara dan pemerintahnya untuk menegaskan kembali kedaulatan moneter mereka, karena uang dapat meningkatkan atau mengurangi legitimasi pemerintah.
Ini adalah proses di mana unit uang baru menggantikan unit lama dengan rasio tertentu.
Akan tetapi, redenominasi tak selalu sukses, ada negara yang belum berhasil memperbaiki kondisi moneter meski sudah memotong nilai mata uangnya.
Dikutip dari artikel The political economy of currency re-denomination by countries yang ditulis Peter Nwaoba pada 2010 dan terbit dalam jurnal CBN Bullion 34, berikut beberapa negara yang pernah melakukan redenominasi:
Turki
Pada Januari 2005, Turki (sekarang: Turkiye) mengganti mata uangnya, lira, dengan Lira Turki yang baru, dengan nilai tukar satu juta lira lama menjadi satu lira baru.
Motif dari Pemerintah Turki untuk melakukan redenominasi adalah fakta bahwa banyaknya angka nol yang mempersulit statistik dan transaksi dalam perekonomian, dan banyaknya angka nol dalam lira berdampak negatif terhadap kredibilitas mata uang nasional.
Menurut Mosley (2005), satu dolar AS setara dengan 1.500.890 lira di Turki pada 2003.
Rusia
Pemerintah Rusia mengumumkan kebijakan redenominasi rubel yang berlaku efektif 1 Januari 1998 untuk meyakinkan publik bahwa krisis ekonomi negara tersebut telah berakhir.
Inflasi pun menurun, dari 875 persen pada 1993 menjadi 200 persen pada 1995 dan selanjutnya menjadi 15 persen pada 1997.
Namun, redenominasi tidak menandai akhir dari masa-masa sulit negara tersebut karena inflasi kembali terjadi pada 1999.
Kegagalan Rusia pada tahun 1998/1999 menjadi contoh kegagalan redenominasi.
Rusia menghapus tiga angka nol dari mata uangnya pada 1998 ketika inflasi hanya 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan
dua belas bulan kemudian, kondisi makroekonomi yang memburuk justru mendorong inflasi hingga lebih dari 120 persen.
Kasus Rusia merupakan indikasi yang jelas bahwa tanpa adanya kebijakan/reformasi stabilisasi moneter dan fiskal yang baik, redenominasi tidak akan menghentikan inflasi.
Argentina
Argentina mengalami empat kali revaluasi/redenominasi antara tahun 1970 dan 1992.
Redenominasi tahun 1992 menandai puncak paket reformasi ekonomi yang dramatis di negara tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.