Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
200.000 Tentara Venezuela Siaga, Siap Adang Kapal Induk AS di Karibia
Venezuela kerahkan 200.000 tentara hadapi kapal induk AS di Karibia. AS klaim misi anti-narkoba, Caracas sebut provokasi. Ketegangan makin memuncak.
Ringkasan Berita:
- Venezuela mengerahkan 200.000 personel militer dari seluruh matra untuk menghadapi potensi ancaman Amerika Serikat, menyusul hadirnya kapal induk USS Gerald R. Ford di perairan Karibia.
- AS mengklaim operasi militernya sebagai misi anti-narkoba, sementara Venezuela menilai langkah itu sebagai provokasi dan ancaman terhadap kedaulatan nasional.
- Ketegangan meningkat, menjadikan Karibia titik panas baru yang berisiko memicu konfrontasi militer antara dua negara berseteru lama itu
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan geopolitik di kawasan Karibia meningkat tajam setelah Pemerintah Venezuela mengumumkan penyerahan 200 personel militer pada Selasa (11/11/2025).
Langkah ini diambil sebagai respons langsung terhadap kehadiran kapal induk Amerika Serikat, USS Gerald R. Ford, yang memicu kekhawatiran akan potensi benturan antarnegara.
Menurut pernyataan resmi Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez, latihan militer berskala nasional tersebut merupakan tindakan pertahanan terhadap apa yang ia sebut sebagai “ancaman nyata dari kekuatan asing”.
Ia juga menegaskan bahwa mobilisasi besar-besaran ini bukan sekadar latihan rutin, melainkan juga bagian dari operasi nyata untuk menguji koordinasi nasional dalam menghadapi ancaman eksternal termasuk dari AS.
“Hampir 200.000 tentara telah dikerahkan di seluruh negeri untuk latihan ini,” kata Padrino Lopez melalui siaran televisi pemerintah.
“Operasi ini bukan sekadar latihan rutin, melainkan bentuk kesiapsiagaan terhadap setiap potensi agresi.” imbuhnya.
Mengutip laporan Anadolu, para personel yang dikerahkan berasal dari seluruh matra militer, mulai dari angkatan darat, laut, udara, hingga milisi rakyat.
Mereka dilibatkan dalam serangkaian latihan gabungan yang meliputi patroli laut di sepanjang pantai utara Venezuela, simulasi pertahanan udara terhadap ancaman serangan pesawat asing, serta latihan mobilisasi cepat pasukan ke wilayah strategis.
Pemerintah juga melibatkan milisi sipil bersenjata atau Milicia Bolivariana untuk memperkuat hubungan antara rakyat dan militer dalam konsep pertahanan rakyat semesta.
Baca juga: Jadwal Piala Dunia U17 2025 Hari Ini: Timnas Indonesia vs Zambia, Inggris Jumpa Venezuela
Kerahkan Kendaraan Tempur
Selain memperkuat kesiapsiagaan pasukan, latihan ini juga menjadi wadah pengujian terhadap sistem logistik, persenjataan, dan komunikasi tempur yang dimiliki oleh Fuerza Armada Nacional Bolivariana (FANB).
Tank, artileri berat, dan kendaraan lapis baja tampak digerakkan ke beberapa titik penting, terutama di kawasan pesisir yang berdekatan dengan Laut Karibia.
Untuk memperkuat operasi militer Venezuela juga turut melibatkan unit intelijen dan pasukan khusus yang melakukan simulasi kontra-infiltrasi guna mencegah potensi penyusupan oleh agen asing.
Bahkan, baru–baru ini Majelis Nasional Venezuela mengesahkan undang-undang baru yang memperkuat strategi pertahanan negara.
Undang-undang tersebut mengatur mekanisme pengerahan pasukan, tata kelola komando militer, dan hubungan antara rakyat dan angkatan bersenjata dalam situasi darurat nasional.
Para analis menilai bahwa latihan militer besar-besaran ini memiliki dua makna penting: sebagai sinyal politik kepada Washington, sekaligus sebagai upaya internal untuk memperkuat loyalitas militer terhadap pemerintahan Maduro.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.