Kamis, 13 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

200.000 Tentara Venezuela Siaga, Siap Adang Kapal Induk AS di Karibia

Venezuela kerahkan 200.000 tentara hadapi kapal induk AS di Karibia. AS klaim misi anti-narkoba, Caracas sebut provokasi. Ketegangan makin memuncak.

Twitter via NewsClick
PRESIDEN VENEZUELA- Ketegangan memanas di Karibia! Venezuela kerahkan 200.000 tentara untuk hadang kapal induk AS yang diklaim lakukan misi anti-narkoba. Venezuela tuduh AS lakukan provokasi setelah kapal induk USS Gerald R. Ford beroperasi di perairan Karibia. 

Di tengah krisis ekonomi dan tekanan internasional, Caracas berusaha menunjukkan bahwa negaranya masih memiliki kekuatan militer yang tangguh dan siap menghadapi setiap ancaman.

AS Klaim sebagai Misi Antinarkoba, Venezuela Tuduh Provokasi

Ketegangan antara AS dan Venezuela terjadi lantaran AS menuduh Venezuela terlibat penyelundupan narkoba dan korupsi di perairan Karibia sejak September 2025.

Sejak saat itu kapal yang dicurigai membawa narkoba diserang dan ditenggelamkan.

Untuk merespons tindakan AS, Venezuela dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menegaskan hak untuk membela diri.  

Namun, Ketegangan memuncak setelah AS mengerahkan armada perang dan Venezuela mengerahkan militer sebagai respons, yang mengkhawatirkan kemungkinan konflik militer. 

Dalam pernyataan resmi, Komando Selatan Amerika Serikat (US Southern Command) menyebut kehadiran kapal induk itu bertujuan untuk “menghentikan peredaran narkoba lintas batas yang mengancam keamanan regional”.

Washington menegaskan bahwa operasi ini adalah langkah hukum yang sah berdasarkan kebijakan keamanan nasional AS.

Menurut laporan Angkatan Laut AS, sedikitnya 19 operasi militer telah dilakukan di perairan internasional Karibia selama beberapa bulan terakhir.

Dari operasi tersebut, setidaknya 75 orang tewas, sebagian besar diduga terkait dengan jaringan penyelundupan narkoba. Kapal-kapal yang dicurigai membawa barang ilegal ditenggelamkan setelah dianggap tidak mematuhi peringatan dari pasukan AS.

Pengamat hubungan internasional menilai bahwa langkah AS memiliki dua sisi.

Di satu sisi, operasi antinarkoba memang menjadi agenda rutin Washington untuk melindungi kepentingan regionalnya.

Namun di sisi lain, kehadiran militer besar-besaran di dekat wilayah Venezuela jelas memiliki makna politik, yakni menunjukkan kekuatan dan dominasi Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin.

Dengan kapal induk USS Gerald R. Ford yang kini beroperasi di perairan Karibia dan ribuan pasukan Venezuela dalam kondisi siaga penuh, kawasan itu berubah menjadi titik panas baru dalam geopolitik global.

Dunia internasional kini menunggu langkah selanjutnya, apakah ini hanya unjuk kekuatan, atau awal dari konfrontasi yang lebih besar antara dua negara yang sudah lama berseteru.

(Tribunnews.com / Namira)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved