Minggu, 16 November 2025

Top Rank

5 Jet Tempur Legendaris AS yang Akan Pensiun dalam 5 Tahun ke Depan, Termasuk F-16

Amerika Serikat akan memensiunkan 5 jet tempur terbaiknya dalam 5 tahun ke depan, berniat mengganti armada lawasnya dengan jet tempur yang canggih

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Foto Angkatan Udara AS/Prajurit Satu Carson Jeney
JET TEMPUR AMERIKA - Sebuah pesawat tempur F-16 Fighting Falcon milik Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara lepas landas untuk mendukung Operasi Polar Vortex pada 11 September 2024, di Pangkalan Angkatan Udara Eielson, Alaska. Amerika Serikat akan memensiunkan 5 jet tempur terbaiknya dalam 5 tahun ke depan, berniat mengganti armada lawasnya dengan jet tempur yang canggih. 
Ringkasan Berita:
  • Amerika Serikat akan memensiunkan 5 jet tempur terbaiknya dalam 5 tahun ke depan
  • AS berniat mengganti armada lawasnya dengan jet tempur yang lebih canggih
  • Jet tempur generasi kelima F-35 adalah pilihan terbaik Amerika Serikat


TRIBUNNEWS.COM –
Sejumlah jet tempur legendaris Amerika Serikat dijadwalkan memasuki masa pensiun dalam lima tahun ke depan.

Langkah ini bertujuan modernisasi armada udara AS yang berfokus pada teknologi generasi terbaru.

Berikut lima pesawat tempur ikonik yang akan segera mengakhiri masa operasionalnya, seperti dilansir Slash Gear.

1. AV-8B Harrier II dan F/A-18 Hornet

Jet tempur F/A-18E Super Hornet, yang tergabung dalam Strike Fighter Squadron (VFA) 34, mendarat di dek penerbangan kapal induk kelas Nimitz USS Theodore Roosevelt (CVN 71)
JET TEMPUR AS - Jet tempur F/A-18E Super Hornet, yang tergabung dalam Strike Fighter Squadron (VFA) 34, mendarat di dek penerbangan kapal induk kelas Nimitz USS Theodore Roosevelt. Amerika Serikat akan memensiunkan 5 jet tempur terbaiknya dalam 5 tahun ke depan, berniat mengganti armada lawasnya dengan jet tempur yang canggih. (CVN 71) (X CENTCOM)

Jet tempur AV-8B Harrier II dan F/A-18 Hornet diperkirakan akan segera pensiun.

Menurut laporan, Harrier II diprediksi pensiun pada 2027, sementara F/A-18 Hornet mulai dipensiunkan sekitar 2030.

Keduanya perlahan digantikan di Korps Marinir AS oleh F-35B Lightning II Joint Strike Fighter, yang menawarkan kemampuan serupa namun dengan teknologi lebih unggul.

Militer AS pertama kali menggunakan AV-8B Harrier II pada 1981.

Keunggulan utamanya adalah kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal atau pendek, menjadikannya ideal untuk kapal induk, landasan udara pendek, hingga kapal amfibi kecil yang tidak dapat digunakan jet konvensional.

Harrier II digunakan dalam berbagai misi, mulai dari udara-ke-udara, udara-ke-permukaan, hingga dukungan udara.

F/A-18 Hornet juga dikenal serbaguna dan dirancang untuk pertempuran udara-ke-udara serta serangan ke permukaan.

Meski militer AS akan memensiunkannya, kedua jet ini masih digunakan negara lain.

Harrier II dioperasikan Spanyol dan Italia, sementara F/A-18 masih digunakan Angkatan Udara Kerajaan Australia.

Baca juga: 5 Jet Tempur Lawas Tahun 1970-an yang Masih Digunakan hingga Kini

2. Fairchild Republic A-10 Thunderbolt II

Fairchild Republic A-10 Thunderbolt II, atau A-10 Warthog, juga tengah memasuki masa pensiun.

Awalnya, Kongres AS menyetujui pemensiunan seluruh armada A-10 pada 2023.

Namun dua tahun kemudian, keputusan berubah, Kongres meminta Angkatan Udara tetap mengoperasikan 103 unit Warthog.

Rencana baru ini memperlambat masa pensiun, memungkinkan Angkatan Udara memensiunkan 59 unit pada 2025, selain 39 yang sudah dipensiunkan pada 2024.

A-10 Thunderbolt II masih dianggap jet pendukung pasukan darat yang sangat efektif.

Jet ini dirancang untuk pertempuran jarak dekat dan mampu bertahan dari tembakan langsung proyektil hingga kaliber 23 mm.

Tangki bahan bakarnya juga dapat menutup sendiri jika bocor.

Ini adalah pesawat pertama yang khusus dirancang untuk mendukung infanteri, dengan mesin dipasang tinggi untuk mengurangi risiko terkena tembakan dari darat.

Berbeda dari jet tempur lain yang digunakan berbagai negara, A-10 merupakan pesawat eksklusif militer AS, meski kini beredar rumor bahwa setidaknya satu negara berminat membeli unit yang sudah pensiun.

3. General Dynamics F-16 Fighting Falcon

JET TEMPUR RUMANIA - Foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Nasional Rumania (Ministerul Apărării Naționale – MApN) memperlihatkan upacara resmi untuk menandai kelengkapan Skuadron Tempur 48 dengan pesawat F-16, 11 Maret 2025. Belanda menyerahkan 18 unit jet tempur F-16 kepada sekutu NATO-nya, Rumania, dengan harga 1 euro atau sekitar Rp19.200 yang bersifat simbolis
JET TEMPUR RUMANIA - Foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Nasional Rumania (Ministerul Apărării Naționale – MApN) memperlihatkan upacara resmi untuk menandai kelengkapan Skuadron Tempur 48 dengan pesawat F-16, 11 Maret 2025. Amerika Serikat akan memensiunkan 5 jet tempur terbaiknya dalam 5 tahun ke depan. (Kementerian Pertahanan Nasional Rumania (Ministerul Apărării Naționale – MApN))

General Dynamics F-16 Fighting Falcon juga tengah memasuki proses pensiun.

Angkatan Udara AS mulai memensiunkan model-model lama F-16 untuk memberi ruang bagi pesawat generasi terbaru.

Proses ini semakin jelas ketika Angkatan Udara berhenti melatih pilot baru di Pangkalan Angkatan Udara Luke, dan memindahkan pelatihan ke F-35A.

Pemensiunan F-16 berlangsung bertahap.

Sebagian unit tetap dipertahankan untuk kebutuhan cadangan dan garda depan.

Baca juga: 7 Jet Tempur F-16 dan 3 T-50 Kawal Kepulangan Raja Yordania Abdullah II dari Jakarta

F-16 awalnya dikembangkan oleh General Dynamics dan kemudian Lockheed Martin.

Jet ini pertama kali dikirim pada 1979 dan sejak itu menjadi tulang punggung Angkatan Udara AS selama lebih dari 40 tahun.

F-16 telah terlibat dalam berbagai operasi besar, mulai dari Perang Teluk 1991 hingga Perang Global Melawan Terorisme pada 2000-an dan 2010-an.

Selama hampir lima dekade, kokpit dan sistemnya terus ditingkatkan untuk tetap relevan.

Meski AS menggantinya dengan F-35A, F-16 masih digunakan luas oleh sejumlah negara NATO dan tetap menjadi salah satu jet tempur paling populer di dunia.

4. McDonnell Douglas F-15C

Pada April 2025, diumumkan bahwa F-15C melakukan penerbangan terakhirnya di Pangkalan Udara Kadena, Jepang.

Namun pada awal November 2025, Angkatan Udara menyatakan bahwa beberapa unit F-15C dan F-15D masih akan dipertahankan selama empat tahun ke depan untuk kebutuhan pertahanan dalam negeri, sehingga masa pensiunnya tertunda.

F-15C dan F-15D adalah dua jet tertua dalam inventaris Angkatan Udara.

Keduanya mulai beroperasi pada 1979, tujuh tahun setelah F-15 versi awal.

Model C dan D membawa sejumlah peningkatan, termasuk kapasitas bahan bakar tambahan 2.000 pon dan peningkatan bobot lepas landas maksimum.

Perbedaan utama kedua varian ini ada pada jumlah kursi: F-15C memiliki satu kursi, sedangkan F-15D dua kursi.

Mengingat jumlahnya yang mencapai ratusan unit, proses pensiun akan memakan waktu lebih dari lima tahun.

Bahkan setelah tidak lagi digunakan Angkatan Udara, banyak jet ini akan tetap dimanfaatkan lembaga pemerintah lainnya.

NASA, misalnya, berencana menggunakan F-15 untuk pesawat pengejar dalam misi pengumpulan data penelitian.

5. Lockheed Martin F-22 Raptor

JET TEMPUR SILUMAN - Pesawat F-22 Raptors berada di jalur penerbangan di Pangkalan Angkatan Udara Hickam, Hawaii, pada 12 Februari 2007
JET TEMPUR SILUMAN - Pesawat F-22 Raptors berada di jalur penerbangan di Pangkalan Angkatan Udara Hickam, Hawaii, pada 12 Februari 2007. Amerika Serikat akan memensiunkan 5 jet tempur terbaiknya dalam 5 tahun ke depan. (Angkatan Udara AS)

Meski relatif masih muda, Lockheed Martin F-22 Raptor dijadwalkan mulai dipensiunkan pada 2030.

Namun prosesnya dimulai lebih awal, yakni pada 2026, dan akan berlangsung lebih dari lima tahun.

Dari 186 unit F-22 Raptor yang dimiliki AS, 31 di antaranya akan dipensiunkan pada 2034 seiring peralihan bertahap ke F-35A.

F-22 baru beroperasi pada 2005, sehingga usianya masih setengah dari banyak jet lain dalam daftar ini.

Alasan utama pemensiunan adalah karena F-35A dinilai lebih unggul secara keseluruhan.

Selain itu, pelatihan pilot F-22 menjadi tantangan sejak fasilitas pelatihannya rusak akibat badai pada 2018.

Biaya operasional yang tinggi, kebutuhan peningkatan besar, dan keterbatasan jangkauan juga disebut sebagai alasan tambahan.

F-22 awalnya dirancang untuk menggantikan F-15, tetapi jumlah produksinya tidak mencukupi.

Dengan berbagai hambatan tersebut, tidak mengherankan jika AS kini lebih banyak mengandalkan F-35.

F-35 Joint Strike Fighter (JSF)

Amerika Serikat memiliki program khusus untuk menggantikan banyak jet tempur lawasnya dengan F-35 Lightning II.

Program ini dikenal dengan nama F-35 Joint Strike Fighter (JSF).

JET USAF- Jet tempur F-35 Lightning II dan F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara AS (USAF) terlihat terbang di atas Greenland pada 7 Oktober 2025.
JET USAF- Jet tempur F-35 Lightning II dan F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara AS (USAF) terlihat terbang di atas Greenland pada 7 Oktober 2025. Amerika Serikat akan memensiunkan 5 jet tempur terbaiknya dalam 5 tahun ke depan. (Cameron Lewis/US Air National Guard/DVIDS)

Mengutip baesystems.com, program Joint Strike Fighter (JSF) adalah inisiatif desain dan pengembangan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) untuk menciptakan jet tempur generasi kelima yang menggabungkan kemampuan udara-ke-udara, serangan, dan serangan darat dalam satu pesawat, dan dapat digunakan oleh berbagai cabang militer AS, NATO, serta sekutu lainnya.

Produk dari program ini adalah F-35 Lightning II Joint Strike Fighter, sebuah jet tempur siluman yang diproduksi dalam tiga varian, yakni F-35A untuk Angkatan Udara AS, F-35B untuk Korps Marinir AS (kemampuan lepas landas pendek & mendarat vertikal), dan F-35C untuk Angkatan Laut AS (varian khusus kapal induk).

Jet ini dirancang untuk menggantikan berbagai pesawat taktis yang menua sekaligus memperluas peran pesawat tempur tradisional dengan kemampuan baru yang meningkatkan fleksibilitas misi.

Setiap varian juga telah diadopsi oleh berbagai militer negara sekutu.

Baca juga: Media Prancis Ejek Belgia karena Beli Jet Tempur F-35: Wilayah Udaranya Terlalu Kecil

Departemen Pertahanan AS memilih desain F-35 Lightning II pada tahun 2001 setelah melalui delapan tahun proses konsep, desain, dan kompetisi antar perusahaan pesawat terkemuka.

Lockheed Martin mengembangkan konsep badan pesawat yang terpilih dan menjadi produsen utama, dengan dukungan sejumlah mitra kontraktor.

Selain kemampuan siluman yang rendah terdeteksi, F-35 menggabungkan kecepatan supersonik, jangkauan luas, kapasitas senjata fleksibel, sensor terintegrasi yang sangat canggih, sistem peperangan elektronik (EW) mutakhir, serta kemampuan rahasia lainnya untuk mendukung misi superioritas udara.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved