Selasa, 18 November 2025

Jangan Baca Manga Jepang dari Situs Bajakan, Ini Alasannya

Motivasi yang menurun bukan mustahil menghentikan lahirnya karya-karya baru, pada akhirnya juga merugikan pembaca

Editor: Eko Sutriyanto
Richard Susilo
MANGA JEPANG - Atsushi Ito, 60, yang bekerja 38 tahun buat Shueisha di bagian hukum, dan Kepala Humas ABJ (Authorized Books of Japan) 

Lakukanlah hanya membaca di kanal resmi (platform legal/cetak resmi).

“Shueisha bahkan memberikan situs bacaan manga gratis bagi masyarakat Indonesia dan bisa mengaksesnya lewat situs resminya https://mangaplus.shueisha.co.jp/updates.

Namun yang gratis itu hanya untuk penerbitan tiga   terbaru  atau tiga bab pertama  saja. Kalau muncul bab keempat yang lebih baru, maka bab pertamanya tidak bisa lagi di akses gratis, dan seterusnya,” jelas Ito lagi.

Kemudian tolong laporkan tautan bajakan ke penerbit/otoritas terkait, tekannya lagi.

Hal lainnya berupa edukasi kepada teman dan komunitas soal dampak nyata kerugian dan keterlibatan membaca situs pembajakan.

Laporan survei terhadap 913 situs web yang memuat publikasi bajakan mengungkapkan, jumlah bacaan gratis bajakan manga di seluruh dunia mencapai  kerugian 8,5 triliun Yan.

Negara dengan total waktu browsing terbanyak adalah Indonesia dan Jepang.

“Khusus untuk Jepang, itu dilakukan oleh orang di luar Jepang antara lain oleh China dan Vietnam membuat situs bajakan manga dalam bahasa Jepang karena mereka yakin banyak sekali pembaca orang Jepang. Mereka mendapat penghasilan dari iklan yang ditautkan ke situs bajakan tersebut.”

Olehkarena itu pihak ABJ melakukan juga kerjasama dengan pihak asosiasi penerbit buku dunia seperti yang ada di Amerika, Korea dan Eropa  untuk membasmi situs-situs bajakan tersebut.

“Pengelola dan servernya semua di luar Jepang, banyak berada  di Amerika. Lalu kami mengajukan tuntutan pengadilan di sana, agar menutup situs tersebut. Sudah banyak dilakukan hal tersebut selama ini,” katanya.

Baca juga: Indonesia Masuk Tiga Besar Negara Pembajak Manga Jepang

Kalau di Jepang sendiri apabila pengelola dan servernya di Jepang pasti sudah segera ditangani pihak kepolisian, penangkapan penjara dan bahkan denda puluhan juta yen.

“Orang Jepang mengetahui hal tersebut. Olehkarena itu tidak ada yang melakukannya. Situs manga Jepang bajakan yang ada dilakukan justru oleh orang di luar Jepang, jadi kita selalu kerjasama dengan pihak otoritas dari banyak negara untuk membasmi situs bajakan tersebut termasuk mengharapkan pihak kepolisian Indonesia juga ikut memberantas situs bajakan manga Jepang itu,” harapnya lagi.

Situs bajakan manga Jepang Bahasa Indonesia saja ada Sembilan situs  yang sudah jadi sorotan pihak ABJ yang akan melakukan tuntutan ke pihak pengelolanya segera agar dilakukan penutupan.

“Namun memang tidak mudah bekerjasama dengan pihak kepolisian luar Jepang tampaknya.”

ABJ meluncurkan "STOP! Kampanye Pembajakan" sejak bulan Maret tahun lalu, dan pada bulan Juli di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, dan Italia. Berkat liputan yang luas, kampanye ini telah dibagikan secara daring lebih dari 76 juta kali, menjangkau banyak penggemar manga.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved