Rabu, 19 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Akan Beli 100 Jet Tempur Rafale dari Prancis, Ini 3 Keuntungannya

Ukraina dan Prancis menandatangani letter of intent untuk pembelian hingga 100 jet tempur Rafale beserta persenjataannya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Instagram @zelenskyy_official
UKRAINA BELI RAFALE - Foto yang diunggah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Instagram-nya, memperlihatkan momen penandatanganan surat pernyataan niat (letter of intent) untuk pembelian hingga 100 jet tempur Rafale beserta persenjataannya, Senin (17/11/2025). Implementasi diproyeksikan berlangsung dalam kurun 10 tahun 

Sekitar 90 persen komponennya dibuat di Prancis, menjadikan Rafale satu-satunya jet tempur Eropa yang sepenuhnya dikembangkan oleh satu negara.

Saat ini Rafale menjadi tulang punggung angkatan udara Prancis.

Rafele juga dioperasikan India, Mesir, Qatar, Kroasia, dan Yunani, dan saat ini Ukraina berpotensi menjadi operator berikutnya.

Tujuan jangka panjang Ukraina adalah membangun armada udara modern sekitar 250 pesawat, terdiri dari F-16, Gripen, dan Rafale.

Swedia telah setuju memasok 100–150 Gripen, sementara Ukraina mengharapkan sekitar 80 F-16 dari para mitra.

Rafale dapat mengisi celah kemampuan yang belum terpenuhi.

Dassault saat ini memproduksi 2–3 Rafale per bulan, dan menargetkan 5 pesawat per bulan pada 2026.

2. Mengapa Rafale Penting Secara Militer

Rafale adalah jet tempur multiperan generasi 4+, yang dapat menggunakan berbagai senjata NATO, mulai AIM-120 hingga rudal jelajah Storm Shadow/SCALP.

Rafale awalnya dirancang sebagai jet generasi keempat, tetapi sejumlah peningkatan membuatnya masuk kategori “4+” berkat avionik modern dan elemen siluman.

Keunggulan utama Rafale meliputi:

  • Kemampuan multiperan sejati

Rafale mampu menjalankan misi udara-ke-udara, serangan jarak jauh, pengintaian, hingga pencegahan nuklir.

Rafale juga merupakan bagian inti dari kemampuan serangan nuklir strategis Prancis.

Baca juga: Pilot TNI AU Sukses Terbangkan Rafale di Prancis, Indonesia Siap Operasikan 42 Jet Tempur Baru

  • Kemandirian strategis

Berbeda dari Eurofighter atau Gripen, ekspor Rafale hanya membutuhkan persetujuan pemerintah Prancis.

Tidak ada lisensi internasional atau veto negara lain, menjadikannya  hal yang penting bagi Ukraina.

Rafale telah teruji dalam pertempuran di Libya, Mali, Suriah, dan Irak, termasuk dalam operasi melawan ISIS.

3. Dampak bagi Transisi Kekuatan Udara Ukraina

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved