Perkuat Mitigasi Kebakaran, Gubernur Pramono Dorong Masyarakat Punya APAR
APAR berfungsi sebagai penanganan pertama sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai kota metropolitan dengan kepadatan penduduk yang tinggi, Jakarta menghadapi sejumlah persoalan klasik, salah satunya kebakaran permukiman. Selain banjir, kebakaran menjadi ancaman serius yang hampir setiap tahun menimbulkan korban jiwa, luka-luka, dan kerugian materi yang tidak sedikit.
Berbagai kasus kebakaran di Jakarta umumnya dipicu hal-hal sepele, seperti korsleting listrik, kebocoran tabung gas, pembakaran sampah sembarangan, hingga puntung rokok yang masih menyala. Kondisi permukiman padat dan akses jalan yang sempit membuat proses pemadaman kerap terhambat, sehingga api cepat meluas. Karena itu, kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor penting dalam mencegah kebakaran membesar.
Salah satu langkah yang dinilai paling efektif adalah menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di tiap lingkungan. APAR berfungsi sebagai penanganan pertama sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, sekaligus membantu memadamkan percikan kecil agar tidak berubah menjadi kebakaran besar.
Baca juga: Cetak Generasi Mandiri, Gubernur Pramono Dorong Peningkatan SDM Lewat Pelatihan MTU
Untuk memperkuat budaya kesiapsiagaan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung didampingi Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara, serta Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meninjau kesiapan peralatan kebakaran di RT 01/RW 01 Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (9/5). Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari sosialisasi Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya APAR (GEMPAR).
Dalam kunjungannya, Gubernur Pramono mengapresiasi kolaborasi warga dan berbagai pihak dalam mencegah kebakaran, termasuk di Sukabumi Utara yang sempat mengalami kebakaran pada 2024.
“Pada hari ini, saya ingin memberikan apresiasi kepada seluruh warga atas peran aktif dalam mencegah kebakaran. Saya telah menandatangani Ingub Nomor 5 Tahun 2025 tentang GEMPAR. Ini dilakukan karena kita tahu, di Jakarta ini banyak sekali daerah yang padat penduduk, sehingga ketika terjadi kebakaran, alat pemadam kebakaran yang besar kerap kesulitan masuk ke wilayah tersebut. Untuk itu, kita perlu meningkatkan ketersediaan APAR di lingkungan padat penduduk,” ujar Gubernur Pramono.
Ia menjelaskan, program GEMPAR merupakan implementasi Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran, yang menekankan peran aktif masyarakat dalam pencegahan dini. Program ini juga diharapkan meningkatkan jumlah APAR di tiap permukiman untuk memperkuat kemampuan pemadaman awal.
Sepanjang 2025, tercatat 598 kebakaran terjadi di Jakarta. Sebanyak 141 kejadian atau 23 persen berhasil dipadamkan masyarakat menggunakan APAR.
“Saat ini kami mendorong agar setiap RT memiliki APAR. Dengan demikian, ini akan menjadi modal awal yang luar biasa di Jakarta, terutama di daerah padat penduduk, seperti di tempat ini, Tambora, Taman Sari, dan sebagainya,” jelas Gubernur Pramono.
Melalui Ingub tersebut, seluruh komponen masyarakat mulai dari ASN Pemprov DKI, pegawai BUMD, LMK, FKDM, RT/RW, kader jumantik, PKK, posyandu, dasawisma, hingga tokoh masyarakat diimbau memiliki APAR di rumah masing-masing dan aktif memantau potensi kebakaran di lingkungannya.
Saat ini, pengadaan APAR di lingkungan masyarakat dilakukan oleh Dinas Gulkarmat sesuai Pergub Nomor 42 Tahun 2023. Dari total 30.679 RT di Jakarta, idealnya dibutuhkan 61.358 APAR. Namun, hingga kini baru tersedia 7.376 tabung atau sekitar 12 persen. Pemprov DKI menargetkan peningkatan jumlah APAR secara bertahap agar kesiapsiagaan masyarakat semakin optimal.
Penerapan Program GEMPAR pada ASN
Pelaksanaan GEMPAR kini juga mulai diadopsi oleh ASN di berbagai wilayah. Di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, seluruh ASN telah memiliki APAR sebagai bentuk keteladanan dalam menjalankan program tersebut.
Sekretaris Kecamatan Ciracas, Abdul Khair, menyampaikan bahwa terdapat 64 ASN di wilayahnya (47 bertugas di kelurahan dan 17 di kantor kecamatan) dan seluruhnya telah memenuhi kewajiban kepemilikan APAR.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat turut mendukung program GEMPAR,” ujarnya.
Ia berharap kepemilikan APAR yang semakin meluas dapat meningkatkan kesadaran pentingnya penanganan dini kebakaran untuk mencegah korban jiwa dan mengurangi kerugian material.(*)
Baca juga: Gubernur Pramono Anung Bicara Soal Rekayasa Lalu Lintas Jakarta Saat Lepas Teladan Rally 2025
Gubernur Jakarta Pramono Anung
alat pemadam api ringan (APAR)
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
| Gubernur Pramono Gulirkan Relaksasi Pajak Daerah, Bukti Keberpihakan pada Warga dan Dunia Usaha |
|
|---|
| Gubernur Pramono Anung Lepas Kontingen DKI Jakarta ke POPNAS dan PEPARPENAS 2025 |
|
|---|
| Lewat KJP Try Out, Pramono Ajak Siswa Jakarta Percaya Diri Masuk PTN |
|
|---|
| Atasi Mangkrak, Pramono Minta Bantuan KPK Selesaikan Masalah Monorel dan Lahan RS Sumber Waras |
|
|---|
| Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Dijadwalkan Buka Muswil LDII |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.