Minggu, 23 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Trump Bikin Geger, Serukan Hukuman Mati untuk Politisi Demokrat

Donald Trump menyerukan hukuman mati bagi politisi Demokrat setelah menuduh mereka melakukan pengkhianatan terkait video seruan tolak perintah ilegal.

https://www.whitehouse.gov/
TRUMP DESAK NATO - Foto ini diambil dari https://www.whitehouse.gov/ pada Minggu (14/9/2025) Donald Trump memicu kontroversi nasional setelah melalui Truth Social menyerukan kemungkinan hukuman mati bagi anggota Kongres Demokrat yang dituduhnya melakukan penghasutan dan pengkhianatan karena menyerukan militer untuk menolak perintah ilegal. 

Melainkan menekankan bahwa mereka “harus bertanggung-jawab” atas yang dianggapnya tindakan berbahaya.

Trump Dikecam

Pasca Trump melontarkan ancaman, Partai Demokrat dengan cepat mengecam pernyataan Trump sebagai “sangat keji” dan “tidak pantas dilakukan seorang kepala negara”.

Menurut mereka, ancaman hukuman mati terhadap anggota legislatif yang sedang menjalankan tugas publik dianggap sebagai bentuk retorika ekstrem yang melewati batas kebebasan berbicara dan perbedaan politik dalam demokrasi.

Para pemimpin Demokrat menilai bahwa Presiden dengan posisi tertinggi seharusnya berfungsi sebagai simbol kesatuan dan penegak hukum, bukan mendorong kriminalisasi atau kekerasan terhadap lawan politiknya

Jika kepala negara menyebut anggota Kongres sebagai “pengkhianat” yang pantas dieksekusi, itu menciptakan preseden berbahaya di mana oposisi dan kritikus bisa diperlakukan sebagai musuh negara.

Banyak anggota Demokrat mengingatkan bahwa prinsip checking-and-balancing (pengawasan dan keseimbangan) dalam sistem pemerintahan AS bergantung pada fakta bahwa legislatif dapat mengawasi eksekutif tanpa takut akan pembalasan kekerasan.

Adapun ancaman hukuman mati atau penjara terhadap lawan politik bukan hal baru bagi Trump.

Selama kampanye 2016, ia berulang kali menyerukan “Penjarakan dia!” terhadap Hillary Clinton.

Trump juga pernah menuntut penahanan tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyelidikan campur tangan Rusia pada pemilu 2016.

Kini, setelah kembali menjabat sebagai presiden untuk periode kedua pada Januari lalu, kritik menilai Trump semakin berusaha mewujudkan ancaman-ancaman tersebut dalam tindakan nyata.

(Tribunnews.com / Namira)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved