Minggu, 23 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Isi Draf Perdamaian AS untuk Akhiri Perang Ukraina, Kyiv Dipaksa Serahkan Donbas ke Rusia

Isi draf rencana perdamaian 28 poin yang didukung oleh Presiden AS Donald Trump untuk akhiri perang Ukraina akhirnya terkuak.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
lowyinstitute.org/Britannica/kolase tribunnews
RENCANA PERDAMAIAN - Presiden AS Donald Trump berhasil membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang akan berlangsung di lokasi yang belum ditentukan. Isi draf rencana perdamaian 28 poin untuk akhiri perang Ukraina akhirnya terkuak. 

Rencana tersebut juga menawarkan insentif besar bagi Moskow, termasuk janji untuk mengintegrasikan Rusia kembali ke dalam ekonomi global dan mengembalikannya ke kelompok G8.

Mengenai infrastruktur energi, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia akan dioperasikan di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dengan pembagian listrik sebesar 50:50 antara Rusia dan Ukraina.

AS Mulai Buka Komunikasi dengan Rusia dan Ukraina

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Utusan Khusus AS, Steve Witkoff dan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio sedang menjalin komunikasi dengan Rusia dan Ukraina.

Komunikasi ini akan membahas terkait rencana perdamaian yang diusulkan Washington untuk mengakhiri krisis.

Juru Bicara Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menjelaskan bahwa upaya diplomatik tersebut telah dilakukan secara intensif dan senyap selama beberapa waktu.

"Utusan Khusus Witkoff dan Marco Rubio telah mengerjakan sebuah rencana secara senyap, kira-kira selama sebulan terakhir," ujar Leavitt, seperti yang diberitakan TASS.

Dia menambahkan bahwa fokus utama dari upaya komunikasi ini adalah untuk mendapatkan komitmen dari kedua negara yang berkonflik.

Witkoff dan Rubio berinteraksi dengan kedua belah pihak, baik Rusia maupun Ukraina, secara setara.

"Tujuannya adalah untuk memahami komitmen apa yang akan diberikan oleh negara-negara ini demi tercapainya perdamaian yang langgeng dan berkelanjutan," kata Leavitt.

Baca juga: Kyiv Kena Tikung, Pejabat AS dan Rusia Diam-diam Susun Rencana Perdamaian Perang Ukraina

Menurut Leavitt, pendekatan inilah yang dianggap Washington sebagai langkah yang tepat untuk mencapai negosiasi perdamaian yang substantif.

Upaya mediasi ini menyoroti peran diplomatik aktif yang diambil oleh Amerika Serikat untuk memfasilitasi penyelesaian konflik berkepanjangan tersebut.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved