Sabtu, 22 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Patok Tanggal, Kamis Depan Ukraina Harus Setujui Proposal AS-Rusia

Presiden AS Trump menentukan batas waktu bagi Ukraina untuk menyetujui proposal AS-Rusia yang disusun secara diamd-diam tanpa Ukraina.

Facebook The White House
ZELENSKY DAN TRUMP - Gambar diambil dari Facebook The White House, Selasa (15/7/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu setelah KTT NATO di Hague pada 25 Juni 2025. -- Pada 21 November 2025, Trump memberikan tenggat waktu bagi Ukraina untuk menyetujui proposal yang disusun oleh AS-Rusia. 

Ukraina merespons dengan mencari dukungan internasional, terutama dari AS dan NATO.

Baru-baru ini, AS mendorong Ukraina menyepakati proposal yang disusunnya bersama Rusia, berikut perkembangan terbaru.

  • Zelenskyy Telepon Wapres AS dan Pemimpin Eropa

Sementara Trump menekannya, Presiden Ukraina Zelenskyy kelimpungan dengan melobi Wakil Presiden AS J.D. Vance mengenai proposal rancangan AS dan Rusia.

Selain menelepon J.D. Vance, Zelenskyy juga berbicara dengan mitra Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz.

Pada 19 November lalu beredar kabar bahwa AS dan Rusia telah menyusun proposal baru untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. 

Axios melaporkan bahwa rancangan itu disusun "di balik layar" selama berbulan-bulan, mengutip pernyataan juru bicara Gedung Putih Caroline Leavitt. 

Para pejabat Ukraina menuduh AS berkoordinasi dengan Rusia karena proposal tersebut mirip dengan tuntutan Rusia setelah memulai invasi pada tahun 2022.

  • Zelenskyy Dilema, Pilih Pertahankan Ukraina atau Mitra Penting

Presiden Ukraina mengungkapkan rasa frustasinya ketika dihadapkan dengan pilihan yang sulit setelah AS memaksanya "menyerah".

"Tekanan terhadap Ukraina saat ini merupakan salah satu yang terberat. Ukraina mungkin menghadapi pilihan yang sangat sulit: kehilangan martabat, atau risiko kehilangan mitra kunci. Antara "28 poin" yang sulit, atau musim dingin yang sangat sulit," ujar Zelenskyy, Jumat.

Ia menegaskan Ukraina telah menanggapi tekanan pada konflik-konflik sebelumnya. 

"Dan agar kita percaya pada orang yang telah menyerang dua kali. Mereka akan mengharapkan jawaban dari kita. Padahal sebenarnya saya sudah memberikannya pada 20 Mei 2019, bersumpah setia kepada Ukraina," ujarnya.

Ia menekankan kepentingan nasional Ukraina harus dipertimbangkan dan akan menawarkan alternatif. 

Zelenskyy yang kini berhati-hati dalam merespons tekanan AS, berjanji akan mencari solusi konstruktif dan masuk akal untuk meyakinkan AS.

"Saya akan berjuang untuk memastikan setidaknya dua poin dalam rencana ini tidak terlewatkan. Ini adalah martabat dan kebebasan rakyat Ukraina, karena inilah dasar segalanya - kedaulatan kami, kemerdekaan kami, tanah kami," ujarnya, lapor Suspilne.

Ia juga menegaskan Ukraina akan bekerja sama dengan Eropa karena negaranya menjadi "perisai" dari invasi Rusia yang mungkin bisa meluas.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved