Konflik Rusia Vs Ukraina
Ini Dia Surveyor, Drone Andalan Ukraina Berjuluk 'Shahed Killer' Rusia yang Ditiru NATO
Mampu mencapai kecepatan lebih dari 175 mil per jam, drone surveyor Ukraina mampu menjatuhkan ribuan drone Shahed Rusia.
Ini Dia Surveyor, Drone Andalan Ukraina Berjuluk "Shahed Killer" Rusia yang Mau Ditiru NATO
Ringkasan Berita:
- Pasukan NATO mengerahkan sistem anti-pesawat tak berawak buatan Amerika setelah adanya pelanggaran wilayah udara Rusia.
- Penerapan sistem Merops ini dilakukan saat negara Barat mencari cara yang lebih hemat biaya untuk mengalahkan pesawat tak berawak musuh.
TRIBUNNEWS.COM — Sebuah drone pencegat melesat melintasi langit, melesat menuju targetnya, sebuah drone musuh.
Karena meleset, drone itu berputar balik untuk mencoba lagi.
Pertempuran udara, yang mengingatkan pada pertempuran udara klasik, berakhir tanpa korban.
Drone pencegat itu berjuluk "Surveyor".
Baca juga: Jenderal Tertinggi Polandia: Rusia dalam Mode Persiapan Perang Melawan NATO
Dalam simulasi pertempuran yang digambarkan di atas, drone ini mundur dari pertempuran, mendarat ke tanah, sementara drone ancaman dari musuh -berupa replika drone Shahed Rusia yang terkenal kejam- terus terbang.
Adegan simulasi tersebut merupakan bagian dari latihan yang dilakukan militer NATO dalam melakukan intersep terhadap drone Shahed Rusia, pesawat nirawak modifikasi buatan Iran yang digunakan Moskow dalam banyak serangannya ke Ukraina.
Militer dari negara NATO yang masih baru dalam hal ini memang masih mencoba-coba drone pencegat Surveyor.
Adapun drone Surveyor merupakan bagian dari sistem pertahanan udara anti-drone, dinamai Sistem Merops, yang telah mencatat lebih dari 1.000 penjatuuhan terhadap drone Rusia bermodel Shahed di Ukraina.
"Drone ini dipuji oleh pejabat Barat atas keberhasilan tempurnya," tulis laporan BI, Rabu (19/11/2025)..
Menyusul serangkaian serangan pesawat tak berawak Rusia baru-baru ini , beberapa pasukan NATO mengerahkan sistem tersebut untuk mempertahankan Eropa Timur dari serangan di masa mendatang.
Laporan BI menyebut, mereka mengamati pasukan Amerika Serikat (AS), Polandia, dan Rumania berlatih penggunaan sistem Merops di sebuah lokasi latihan di Polandia tenggara pada Selasa (18/11/2025).
Latihan ini menyoroti bagaimana militer Barat menggabungkan sistem anti-drone yang telah teruji di medan perang ke dalam pertahanan mereka.
Brigjen Angkatan Darat AS Curtis King, komandan Komando Pertahanan Udara dan Rudal Angkatan Darat ke-10 AS, mengatakan kepada wartawan di sela acara latihan kalau Sistem Merops telah "sangat efektif dan mematikan terhadap drone serang satu arah di Ukraina."
Dijuluki "Shahed Killer"
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Polandia: 2 Warga Ukraina yang Jadi Agen Rusia Diduga Terlibat Pengeboman Rel Kereta Api |
|---|
| Jenderal Tertinggi Polandia: Rusia dalam 'Mode Persiapan Perang' Melawan NATO |
|---|
| Tak Pernah Sebelumnya, Serangan Ukraina Bikin Wilayah Donetsk yang Diduduki Rusia Jadi Gelap Gulita |
|---|
| Ukraina Ingin Beli Ratusan Jet Tempur Rafale dan Gripen, Zelensky Punya Uang dari Mana? |
|---|
| Taktik Rusia Kian Tak Terduga, Serangan Rudal ke Ukraina Berasal dari Jarak 3.800 Km, NATO Terkecoh? |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/PEMBUNUH-SHAHED-Rusia-Drone-pencegat-surveyor-Ukraina.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.