Konflik Rusia Vs Ukraina
Pusing Hadapi Proposal 28 Poin Trump, Zelensky Telepon Pemimpin Eropa untuk Cari Solusi
Pusing hadapi proposal damai 28 poin Trump, Ukraina mulai telepon pemimpin Eropa cari solusi. Eropa khawatir isi proposal terlalu menguntungkan Rusia
Beberapa pemimpin Eropa juga menegaskan bahwa cara mengakhiri perang sama pentingnya dengan akhir itu sendiri.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer mengatakan bahwa para pemimpin dunia akan membahas proposal perdamaian yang saat ini berada di atas meja, sekaligus mencari cara memperkuatnya menuju negosiasi berikutnya.
Pernyataan itu diungkap menjelang pertemuan G20 yang berlangsung di Johannesburg Expo Centre (NASREC), Afrika Selatan, pada 22–23 November 2025.
Ia menekankan bahwa Ukraina telah terbuka untuk dialog sejak lama, sedangkan Rusia terus menunda dan melanjutkan agresi militernya.
Menurutnya, upaya bersama diperlukan untuk memastikan perdamaian yang adil dan abadi, bukan perdamaian yang mengorbankan korban invasi.
Siapa Yang Akan Diuntungkan?
Sejauh ini rancangan proposal perdamaian 28 poin pemerintahan Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dinilai membawa konsekuensi besar bagi para pihak.
Rusia menjadi pihak yang paling diuntungkan karena menerima pengakuan de facto atas Krimea, Luhansk, dan Donetsk, serta peluang reintegrasi ekonomi ke pasar global melalui proyek bersama dengan AS dan Eropa.
Meski harus memberikan konsesi berat seperti menyerahkan wilayah dan membatasi kekuatan militer, namun Ukraina tetap mendapatkan manfaat terbatas berupa jaminan keamanan internasional dan dukungan rekonstruksi ekonomi berjangka panjang.
Sementara Amerika Serikat dan sekutu Eropa memperoleh keuntungan strategis berupa peningkatan pengaruh diplomatik serta peluang ekonomi besar dari pembangunan kembali Ukraina dan kerja sama investasi.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.