Minggu, 23 November 2025

10 Kecelakaan Jet Tempur saat Pertunjukan Udara, Terbaru Tejas di Dubai Airshow 2025

Inilah 10 kecelakaan yang terjadi selama pertunjukan udara, yang biasanya dilakukan untuk menghibur penonton, terbaru ada Tejas di Dubai Airshow 2025.

Tangkap layar NDTV
PESAWAT TEJAS JATUH - Tangkap layar NDTV, memperlihatkan dari jarak dekat pesawat tempur Tejas yang jatuh saat melakukan atraksi di Dubai Airshow 2025, Jumat (21/11/2025). Inilah 10 kecelakaan yang terjadi selama pertunjukan udara, yang biasanya dilakukan untuk menghibur penonton, terbaru ada Tejas di Dubai Airshow 2025. 

Pesawat tempur biasa dilengkapi kursi pelontar (ejection seat) untuk menyelamatkan pilot jika terjadi bahaya.

Dalam kasus Tejas, pesawat ini memakai kursi pelontar Martin Baker Mark-16 atau setara.

Namun, seperti dilansir WION, keberhasilan eject bergantung pada sejumlah faktor, seperti:

  • ketinggian pesawatposisi (pitch/roll)
  • kecepatan udara
  • kondisi struktural pesawat
  • waktu reaksi pilot
  • kemampuan sistem otomatis

Menurut WION, penerbangan demonstrasi sering melibatkan manuver cepat naik-turun atau berguling pada ketinggian rendah.

Pada kondisi demikian, meski eject dipicu, parasut mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk mengembang sehingga pilot tidak bisa dideselerasi dengan aman.

Kegagalan struktural tiba-tiba, mesin mati mendadak, atau kerusakan sistem kendali juga dapat menghalangi pilot mencapai tuas eject maupun menghambat logika ejeksi otomatis.

Hingga kini, penyebab resmi kecelakaan Tejas belum dirilis.

Investigasi Angkatan Udara India (IAF) atau Hindustan Aeronautics Limited (HAL) nantinya akan memeriksa perekam data penerbangan, perekam suara kokpit (jika ada), jejak piroteknik kursi lontar, puing-puing struktur pesawat dan catatan perawatan.

Baca juga: Belanda Jual 18 Unit Jet Tempur F-16 dengan Harga Rp19.200 kepada Rumania

Penyidik juga akan mengonfirmasi apakah pegangan eject ditarik, apakah motor roket kursi aktif, bagaimana kondisi parasut, serta apakah ketinggian dan kecepatan pesawat berada dalam batas aman untuk eject.

Kegagalan atau ketidakmungkinan ejeksi memiliki implikasi besar bagi keselamatan pilot, desain pesawat, hingga persepsi internasional terhadap program Tejas, terutama di pasar ekspor.

Jika kecelakaan ini disebabkan faktor ketinggian rendah atau hambatan mekanis yang membuat eject tak dapat dilakukan, maka protokol penerbangan demo dan batasan amplop ejeksi kemungkinan akan direvisi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved