Sabtu, 20 September 2025

Pesawat Latih Jatuh di Bogor

Panglima TNI Kenang Marsma Fajar: Sahabat Sesko yang Murah Senyum Gugur

Mereka pernah duduk satu kelas di Sesko TNI. Kini Panglima hanya bisa mengenang senyum sahabatnya yang gugur di langit Ciampea.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
KECELAKAAN PESAWAT — Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melayat ke rumah duka Marsma TNI Fajar Adriyanto di Komplek TNI AU, Pancoran, Minggu (3/8/2025). Keduanya pernah satu angkatan di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Bandung, dan Panglima mengenang almarhum sebagai sahabat murah senyum semasa pendidikan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA —  Kapoksahli Kodiklatau Marsma TNI Fajar Adriyanto gugur dalam kecelakaan pesawat latih sipil di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025). Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melayat ke rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan, dan mengenangnya sebagai sahabat semasa pendidikan militer serta sosok yang selalu murah senyum.

“Kami sekolah bareng waktu Sesko TNI, 2014–2015. Mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya,” ujar Agus. 

Ia tiba di rumah duka pukul 18.28 WIB dan keluar enam menit kemudian.

Meski berasal dari matra dan angkatan pendidikan militer dasar yang berbeda—Agus lulusan Akmil 1991 dan Fajar lulusan AAU 1992—keduanya sempat satu angkatan saat menempuh pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI. Di sanalah kedekatan mereka terjalin sebagai sesama perwira menengah lintas matra.

"Beliau itu senyum terus, selalu senyum. mudah-mudahan terbaik untuk beliau," kenang Agus.

Tak lupa, Agus mendoakan almarhum Marsma TNI Fajar agar amal baiknya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Marsma Fajar gugur saat menerbangkan pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), dalam misi latihan profisiensi dirgantara. Pesawat dengan register PK-S126 itu lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dan hilang kontak sekitar pukul 09.19 WIB. Pesawat ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana, Desa Benteng, Ciampea.

Baca juga: Nanan Soekarna Ungkap Sempat Diajak Terbang oleh Marsma Fajar Sebelum Kecelakaan

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, menyatakan bahwa penerbangan tersebut telah mengantongi Surat Izin Terbang SIT/1484/VIII/2025 dan merupakan sortie kedua hari itu.

“Pesawat dinyatakan laik terbang dan kegiatan ini bagian dari pembinaan kemampuan personel FASI,” jelasnya.

Marsma Fajar bertindak sebagai pilot, didampingi co-pilot Roni Ahmad yang kini dirawat intensif akibat luka berat. Keduanya dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit.

Almarhum merupakan penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”. Ia pernah menjabat Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau. Ia dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dan pernah terlibat dalam insiden udara dengan lima jet F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut AS di langit Bawean tahun 2003.

Jenazah Marsma Fajar rencananya dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (4/8/2025), setelah diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Hercules.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan