Mitos-mitos Seputar Bahasa Inggris Bagi Balita
Studi terbaru mengatakan, mengajarkan dua bahasa secara simultan atau bersamaan justru lebih efektif bagi anak maupun orangtua.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengajak anak berbicara bahasa Inggris sejak kecil, apalagi sejak balita dianggap terlalu dini oleh sebagian orang dan akan membingungkan bagi si anak. Banyak yang percaya, banyak juga yang tidak.
Berikut beberapa mitos dan fakta di bawah ini terkait pengajaran bahasa Inggris pada balita :
1. “Ah, kasihan, nanti dia bingung bahasa”
Ini merupakan mitos paling populer di kalangan orangtua, namun hal ini dibantahkan para peneliti. Dr. David Freeman dan Dr. Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika Serikat mengatakan semakin dini anak terpapar lebih dari satu bahasa, semakin cepat mereka menguasainya.
Hal ini disebabkan otak anak sangatlah kuat dan memiliki kapasitas untuk bisa berubah saat menanggapi tuntutan lingkungan, inilah mengapa bahasa justru bagus diajarkan sejak dini. Orangtua tidak perlu takut anak mereka akan kebingungan.
2. “Belajar satu bahasa dulu lalu bahasa lain kemudian”
Ini sepenuhnya salah, karena setelah mahir dalam satu bahasa, seseorang butuh mengumpulkan motivasi dan usaha kembali dari 0 untuk mempelajari bahasa baru, termasuk bagi anak.
Studi terbaru mengatakan, mengajarkan dua bahasa secara simultan atau bersamaan justru lebih efektif bagi anak maupun orangtua.
3. “Anak saya akan mencampur adukkan kedua bahasa dan itu tidak baik”
Pada saat proses belajar berlangsung, sudah pasti akan terjadi pencampuran dua bahasa berbeda oleh anak. Mengapa?
Karena anak sedang belajar merangkai kalimat, dan jika ia tidak ingat atau tidak tahu kosakata salah satu bahasa dari apa yang ia maksud, maka ia akan menggunakan kosakata dari bahasa lainnya.
Pada saat balita pembentukan tata bahasa atau grammar juga sedang berlangsung, wajar jika mereka melakukan kesalahan.
4. “Kan sudah saya beri tontonan berbahasa Inggris di rumah, nanti juga bisa sendiri”
Jika orangtua merasa sudah memberikan dukungan bagi anaknya dengan memberikan tontonan berbahasa Inggris, atau buku berbahasa Inggris dan merasa itu sudah cukup, maka pikirkan lagi.
“Anak-anak harus dibiasakan berinteraksi dengan bahasa kedua paling sedikit 30% dari keseluruhan hari mereka saat mereka terjaga,” ujar Fred Genesse, professor dalam bidang psikolingusitik dari McGill University, Montreal, AS.
Hal itu yang menjadi salah satu faktor sukses menumbuhkan anak bilingual atau bahkan multilingual.
Mengajarkan anak untuk bisa menguasai bahasa Inggris di usia dini membutuhkan dukungan dan konsistensi dari orangtua.
Dukungan orangtua salah satunya bisa dilakukan dengan memasukkan anak ke tempat kursus bahasa Inggris yang profesional dan berkualitas, salah satunya EF English First yang menyediakan kursus bahasa Inggris untuk balita hingga dewasa.
“Di EF kami mendukung kemampuan berbahasa inggris pada anak hingga dewasa dengan berbagai macam materi yang sesuai dengan umur dan kemampuan mereka. Kami juga dapat mendukung pendidikan Bahasa Inggris di sekolah dan memberikan mereka pengetahuan lebih luas lagi untuk bekal ke depan,” kata Juli Simatupang, Director of Corporate Affair EF English First Indonesia.
Dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Senin (30/1/2017 Juli menjelaskan, saat ini EF English First tersebar di 31 kota seluruh Indonesia dan sebagian besar sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional PNF di bawah Kemendikbud dengan nilai memuaskan.
"Untuk periode 27 Januari – 13 Februari 2017 dapatkan harga khusus bagi seluruh siswa baru di seluruh cabang EF di Indonesia," sebutnya.