Mitos Tak Boleh Makan Telur Saat Tubuh Luka, Faktanya Ternyata Kebalikan
Masyarakat masih banyak yang percaya mitos agar tidak makan telur saat tubuh sedang luka karena menghambat penyembuhan. Padahal faktanya terbalik.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak masyarakat masih percaya bahwa saat sedang luka, terutama luka operasi, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan “amis” seperti telur, ikan, atau daging.
Alasannya, makanan tersebut disebut-sebut dapat membuat luka sulit kering atau menimbulkan gatal.
Menurut dokter bedah, anggapan ini justru keliru.
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), dr Heri Setyanto SpB FINACS menjelaskan protein berperan penting dalam mempercepat proses penyembuhan luka.
Tanpa asupan protein yang cukup, tubuh akan kesulitan membentuk jaringan baru dan menutup luka secara optimal.
“Kalau kekurangan protein, maka penyembuhan luka itu akan terganggu. Membutuhkan kulit yang baru, itu semuanya membutuhkan protein,” ujar dr Heri saat diskusi media di Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2025).
Baca juga: Asupan Protein dalam Menu Sarapan, Pendekatan Sehat Menurunkan Berat Badan
Protein menjadi bahan dasar utama untuk pembentukan sel darah merah, kolagen, dan jaringan granulasi yang berfungsi menutup luka.
Karena itu, larangan makan telur atau ikan bagi pasien luka sebenarnya tidak memiliki dasar medis.
Protein Lem Alami
Dalam proses penyembuhan, jahitan luka hanya berfungsi untuk mendekatkan jaringan kulit.
Agar luka benar-benar menyatu tergantung proses biologis tubuh.
Baca juga: Cegah Anemia, Anak Usia 6 Bulan ke Atas Wajib Diberi Makanan Pendamping Kaya Protein dan Zat Besi
“Bahan lemnya itu adalah protein. Dan protein itu juga diperlukan untuk membantu penyembuhan,” jelas dr Heri.
Artinya, tanpa protein yang cukup, luka justru lebih lama sembuh karena tubuh kekurangan bahan pembentuk jaringan baru.
Kondisi ini sering terjadi pada pasien dengan malnutrisi atau asupan makanan rendah kalori.
Sebaliknya, dengan konsumsi makanan tinggi protein, tubuh akan lebih cepat memperbaiki jaringan kulit, menutup luka, dan mengurangi risiko infeksi.
Sumber Protein
Lebih lanjut dr Heri menambahkan, jika pasien memiliki alergi terhadap telur atau makanan laut, ada banyak sumber protein lain yang bisa dikonsumsi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.