Timun Bisa Minimalisir Risiko Kesehatan yang Ditimbulkan karena Kebiasaan Menyantap Sate
Satu merupakan menu makanan yang sangat populer di Indonesia. Banyak yang suka dan menjadikannya makanan favorit karena rasanya lezat.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Satu merupakan menu makanan yang sangat populer di Indonesia. Banyak yang suka dan menjadikannya makanan favorit karena rasanya lezat.
Semakin enak jika bumbu sate, baik itu bumbu kecap atau kacang rasanya menunjang. Dijamin tidak terasa sudah memakan hingga 10 atau malah 20 tusuk lebih sate.
Sate yang masaknya di atas bara api ini mempunyai risiko kesehatan bagi yang mengonsumsinya.
Ya, karena di bakar di atas bara panas juga api, apalagi jika daging satenya gosong, itu menjadi karsinogenik pada manusia dan bisa menjadi penyebab penyakit kanker.
Baca: Apa Saja Olahraga yang Pantang dan Dianjurkan Bagi Penderita Diabetes?
Baca: Serangan Stroke Ternyata Dapat Diprediksi
Tapi jangan khawatir, kalau enak ya makan saja. Tidak perlu memusingkan karsinogenik.
Sebab ada solusi mudahnya untuk hal tersebut. Apa itu? Makan timun.
Tak hanya mentimun, tomat, bawang, apalagi bawnag putih, juga bisa menetralisir racun penyebab kanker yang ada pada sate.
Karenanya mengapa setiap membeli sate, kita pasti akan disugihi juga mentimun, tomat, dan bawang mentah, baik bawang merah ataupun bawang putih.
Sayuran tersbeut bersifat preventif sebagai antikanker.
Baca: Salah Kaprah, 12 Jenis Buah Ini Sering Disebut sebagai Sayuran
Orang yang banyak mengonsumsi sayur dan buah biasanya lebih sehat, dengan faktor risiko penyakit degeneratif atau kanker lebih kecil dibandingkan dengan orang yang kurang mengonsumsi sayur dan buah.
Teliti punya teliti, ternyata kandungan antioksidan dalam sayur dan buah itulah yang dapat mencegah terjadinya kanker.
Licopene dalam tomat misalnya, merupakan senyawa antioksidan kuat yang dapat melawan radikal bebas penyebab penyakit degeneratif atau kanker.
Mekanisme proteksi licopene belum jelas, tetapi secara umum dengan menjaga kerusakan oksidatif.
Sebuah penelitian pada hewan coba dilakukan dengan memberikan lycopene 0,2 mg dalam 0,2 ml minyak zaitun tiga kali selama periode pertumbuhan tumor pada paru-paru.
Hasilnya, pada mencit yang diberi lycopene terjadi penurunan jumlah tumor dibandingkan dengan mencit kontrol.