Selasa, 2 September 2025

Benarkah Pelaku LGBT Punya Potensi Tinggi Idap HIV? Berikut Penjelasan dari Pakar

Heboh kasus pelaku LGBT yang berpotensi tinggi idap virus HIV, begini jawaban pakar perkawinan dan dokter spesialis penyakit dalam.

Penulis: Inza Maliana
BBC
Ilustrasi - Heboh kasus pelaku LGBT yang berpotensi tinggi idap virus HIV, begini jawaban pakar perkawinan dan dokter spesialis penyakit dalam. 

TRIBUNNEWS.COM - Virus HIV/AIDS memang menjadi virus yang sampai saat ini selalu menjadi sorotan.

Karena belum ditemukan obatnya, pun ketika orang-orang awam yang takut tertular virusnya.

Orang-orang dengan penderita HIV/AIDS sering mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan.

Perlakuan itu berasal dari orang awam yang belum teredukasi dengan baik atas penularan Virus HIV.

Beberapa orang tak begitu paham jika penularan virus HIV biasanya melalui kontak darah yang terinfeksi, air mani, atau dengan cairan vagina dan bisa juga melalui jarum suntik.

Beberapa hari ini muncul tagar #DaruratHIVDaruratLGBT di Twitter.

Tagar tersebut lantas menjadi perdebatan.

Lantas, benarkah tagar itu? Benarkah trend penularan HIV AIDS melalui hubungan sesama jenis menggeser penularan melalui jarum suntik pengguna narkoba?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Adityo Susilo menjelaskan 1 dari 5 lelaki yang LGBT sudah terinfeksi virus HIV.

"Informasi secara umum itu disinyalir 1 dari 5 lelaki yang LGBT sudah terinfeksi (virus HIV AIDS) dan yang bersangkutan tidak mengetahui bahwa statusnya sudah terinfeksi," ujar Adityo yang dilansir melalui tayangan tvOne pada Sabtu (7/12/2019).

Awalnya, Adit menuturkan kendala yang terjadi pada penderita HIV adalah tidak menyadari dirinya terinfeksi virusnya.

"Kendalanya pada saat infeksi virus HIV masuk pertama kali atau di stadium awal itu umumnya tidak ada gejala khusus atau spesifik yang akhirnya membuat yang bersangkutan itu menyadari bahwa dirinya terinfeksi," terang Adit.

Ia menyebut gejala penderita HIV bisa menyerupai penyakit flu dan lambat laun menyebabkan daya tahan tubuh turun.

"Karena infeksi HIV itu gejalanya tidak khas sekali, bisa saja gejalanya itu menyerupai orang yang sakit flu,"

"Nah yang jadi masalah pada saat HIV ini sudah berjalan selama tahunan, ini akan menyebabkan daya tahan tubuh turun," ujarnya.

Bahkan saat tertentu penderita HIV akan jatuh di kondisi AIDS.

"Dan apabila daya tahan tubuh semakin turun dan pada saat kadar CD4 dalam tubuh turun kurang dibawah 200 nilainya, pasien akan jatuh pada kondisi AIDS,"

"Jadi AIDS ini adalah lanjutan dari infeksi virus HIV yang kronik," tutur Adit.

Sementara itu, Pakar Perkawinan, Neng Zubaidah menyoroti terkait hukum di Indonesia terhadap para pelaku LGBT.

Terutama bagi mereka yang sudah berusia dewasa.

"Itu sekarang di dalam KUHP yang saya ketahui itu yang dilarang adalah pasangan sejenis yang belum dewasa, berarti dewasa dengan dewasa boleh" ungkapnya yang masih dilansir dari tayangan tvOne,

"Disitu tidak ditentukan juga apakah dewasa itu terikat perkawinan atau tidak,"

"Karena itu dari dahulu saya sebetulnya menyampaikan di beberapa kesempatan, biseksual itu tidak diatur dalam KUHP, harusnya diatur," pungkas Neng Zubaidah.

Berdasarkan fakta Komisi Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi terdapat 4.000 orang berperilaku homoseksual dan hampir setengahnya tertular HIV AIDS.

Para pelaku homoseksual itu didominasi kaum muda dan pria beristri.

Anggota Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi, Muh Rojak menuturkan belum lama ini, survey menyatakan dominasi HIV AIDS menimpa seorang pria.

"Belum lama ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melalui Kabid Pengendalian Penyakit, Irfan menyatakan bahwa ada sekitar 105 penderita HIV AIDS pada tahun 2019 ini, dari 105 ada 74 penderita HIV AIDS dari lelaki,"

"Yang kemudian dari 74 itu, 46 nya adalah karena tertular hubungan sesama jenis," ujar Rojak.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan