Virus Corona
Apakah Anak-anak Bisa Kebal Terhadap Virus Corona? Ini Penjelasan Dokter
Menurut Dr Malik Peiris, ketua virologi di University of Hong Kong, anak-anak tidak kebal terhadap virus corona Wuhan
Dalam epidemik MERS di Arab Saudi pada 2012 dan Korea Selatan pada 2015, sebanyak 800 orang meninggal dunia.
Namun, mayoritas anak-anak yang terinfeksi virus ini tidak mengalami gejala apa-apa.
Sama halnya dengan epidemik SARS pada 2003.
Mayoritas dari 800 korban jiwa akibat penyakit ini berusia 45 tahun.
Sebaliknya, tidak ada anak-anak yang meninggal akibat SARS, meskipun dari 8.000 kasus SARS, ditemukan 135 anak-anak yang terinfeksi.
Dr Peiris berkata bahwa hingga kini, para ahli belum dapat menentukan apa penyebab dari fenomena ini.
Namun, ada dugaan bahwa orang dewasa lebih rentan terhadap virus corona karena memiliki banyak penyakit penyerat, seperti diabetes, darah tinggi atau penyakit jantung.
Baca: Antisipasi Virus Corona, Kru Kapal dari China Dilarang Masuk Pelabuhan Tanjung Priok
Berbagai penyakit penyerat ini menganggu imunitas tubuh yang sudah menurun karena usia.
Pertanyaannya yang kini mengganggu para ahli adalah, apakah anak-anak yang terinfeksi dan tidak bergejala bisa menularkan virus corona ke orang lain?
Virus corona menyebar saat jamuan malam tahun baru Imlek
10 orang di Kota Wuhan dikabarkan positif mengidap virus corona.
Mereka dinyatakan positif usai menghadiri jamuan Tahun Baru Imlek.
Perjamuan ini digelar pada 19 Januari 2020 di wilayah Baibuting, beberapa hari sebelum Kota Wuhan di-lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.
Wilayah Baibuting diketahui dihuni sebanyak 130 ribu orang.