Jumat, 15 Agustus 2025

Virus Corona

Ahli Benarkan Penggunaan Masker Bagi yang Sakit Saja: Sumbernya Sudah Tertahan, Orang Lain Aman

Penggunaan masker dianjurkan oleh dokter ahli bagi yang mengalami sakit saja.

Penulis: Inza Maliana
Tribunnews/JEPRIMA
Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima 

"Kalau mau memakai juga boleh saja tetapi tidak efisien," terang Dokter yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas (UNS) Solo itu.

Namun ada beberapa pengecualian jika orang yang tidak sakit harus memakai masker.

Misalnya ia pergi kerumah sakit dan juga ada ada keluarga terdekat yang sakit.

dr Revi mengatakan kalau penggunaan masker tersebut baru bisa dikatakan efektif.

Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima
Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca: Istana Benarkan Soal Pasien Baru Tahu Terkena Corona Seusai Diumumkan Presiden: Situasinya Darurat

Setelah merebaknya informasi soal virus corona di Indonesia, masker menjadi sulit ditemui dan menjadi langka.

Bahkan ada beberapa imbauan yang muncul ke publik sebagai alternatif lain selain masker, yakni menggunakan tisu basah.

Selain itu beredar pula imbauan untuk menggunting masker bedah sebelum dibuang.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi masker yang di daur ulang untuk dijual kembali ke pasaran.

Imbauan tersebut datang dari sebuah akun @merapi_news di Twitter yang menuliskannya pada Selasa (3/3/2020).

"Buat teman2...yg pada habis pake masker...tolong maskernya sebelum dibuang, di gunting2 dulu yaah."

"Takut disalah gunakan orang yg tidak bertanggung jawab untuk dijual kembali," tulis admin dari akun @merapi_news.

Hingga Rabu (4/3/2020), cuitan tersebut sudah dikomentari 1.413 ribu dan disukai 1.827 ribu warganet di Twitter.

dr Revi pun menanggapi soal imbauan tersebut.

Menurutnya, tidak masalah jika masker bedah di gunting sebelum dibuang agar tak dijual kembali. 

"Betul kalau digunting, sekarang orang banyak yang memanfaatkan situasi, apalagi orang panik," tuturnya kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.

Untuk itu ia menganjurkan agar orang yang tidak panik bisa membantu orang panik agar tidak dimanfaatkan. 

"Orang panik kan bisa diakali dengan orang yang tidak panik."

"Bagus itu (masker digunting sebelum dibuang -red) biar tidak didaur ulang."

"Kalau masker disposable dipakai lagi kan kuman-kumannya semakin menempel," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan