Edukasi Parenting Digital Jadi Cara Baru Cegah Stunting
Stunting masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan anak di Indonesia.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stunting masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan anak di Indonesia.
Meski berbagai program pencegahan telah dilakukan, kasus stunting tetap muncul akibat kurangnya pemahaman orangtua mengenai gizi, pola asuh, kesehatan, serta stimulasi yang tepat.
Di tengah gempuran informasi yang tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan, banyak orangtua kebingungan menemukan sumber edukasi yang kredibel dan mudah dipahami.
Baca juga: Indramayu Tekan Stunting ke 10 Persen, Raih Predikat Terbaik II Penanganan Stunting se-Jawa Barat
Di era serba digital ini, kebutuhan akan edukasi parenting yang lebih modern, fleksibel, dan berbasis ilmu pengetahuan pun semakin mendesak.
Merespons kondisi tersebut, sebuah event edukasi berbasis teknologi hadir memberikan solusi baru: Parenthood Institute 2025, program tahunan yang dirancang memperkuat pemahaman orangtua mengenai tumbuh kembang anak sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting di Indonesia.
Ruang Belajar Parenting Tanpa Batas
Mengangkat tema “Akses Belajar Tanpa Batas untuk Parenting Berkualitas,” Parenthood Institute 2025 digelar mulai Rabu (19/11/2025).
Orangtua belajar melalui ratusan artikel dan video pendek seputar tumbuh kembang anak melalui aplikasi yang dikemas ringan dan mudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Parenthood Institute bukan sekadar ajang belajar, tetapi menjadi ruang interaktif bagi orang tua untuk tumbuh bersama,” ujar M. Aditriyaputra, CFA, CEO PrimaKu, dalam konferensi pers Parenthood Institute 2025 di Jakarta Selatan.
Baca juga: Sumsel Berhasil Tekan Stunting, Gubernur Herman Deru Raih Penghargaan dari Menko PMK
Program ini memang dirancang untuk orangtua urban yang membutuhkan sumber informasi yang cepat, kredibel, namun tetap mudah dicerna.
Tahun ini, di antara pengajarnya terdapat nama-nama besar seperti: Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon.) dan Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A, Subsp. I.P.T., M.Trop.Paed.
Topik yang ditawarkan pun sangat relevan, antara lain: Mengatasi demam tanpa panik, menyikapi speech delay, panduan MPASI yang tepat, tanda bahaya tumbuh kembang anak, vaksinasi dan stimulasi bayi baru lahir.
Baca juga: Wapres Sebut Angka Stunting Ditargetkan 14,2 Persen pada 2029 dan 5 Persen pada 2045
“Melalui SuperClass, kami membantu orangtua memahami setiap tahapan tumbuh kembang anak dengan cara yang lebih praktis dan berbasis ilmu kedokteran terkini,” ujar dr. Yuni Astria, Sp.A.
Kolaborasi dengan Livin’ by Mandiri melalui fitur Sukha juga mempermudah orang tua dalam mengakses kelas ini tanpa proses yang rumit.
Pendekatan Edukasi Modern
Menurut dr. Yuni, salah satu tujuan utama program ini adalah membantu mengurangi risiko stunting melalui edukasi yang menyeluruh.
Sumber: Tribunnews.com
| Wapres Sebut Angka Stunting Ditargetkan 14,2 Persen pada 2029 dan 5 Persen pada 2045 |
|
|---|
| Cerita Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud Tekan Angka Stunting hingga Dapat Penghargaan |
|
|---|
| Tribunnews.com Raih Penghargaan Mitra Pentahelix Pelaksanaan Program GENTING |
|
|---|
| Inovasi Aplikasi Cegah Stunting dari Telkom Berhasil Raih IDX Channel Award 2025 |
|
|---|
| Cegah Stunting, Telkom Berdayakan Kader Posyandu dengan Aplikasi Digital |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.