Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Rumah Sakit di Chicago Obati Pasien Covid-19 dengan Obat Remdesivir, Hasilnya Menjanjikan

Rumah Sakit di Chicago Obati Pasien Covid-19 dengan Obat Remdesivir, Hasilnya Menjanjikan

Ulrich Perrey / POOL / AFP
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020 

Uji coba yang sama sedang dijalankan secara bersamaan di institusi lain, dan tidak mungkin untuk menentukan hasil studi lengkap dengan pasti.

Namun, belum ada data klinis lain dari studi Gilead yang dirilis hingga saat ini.

Antisipasi akan keberhasilan obat ini cukup tinggi.

Foto ilustrasi Gilead dan virus corona
Foto ilustrasi Gilead dan virus corona (Olivier DOULIERY / AFP)

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (16/4/2020), Gilead mengatakan: "Apa yang bisa kita katakan pada tahap ini adalah bahwa kami menantikan data dari studi yang sedang berlangsung."

Gilead mengharapkan hasil dalam percobaan yang melibatkan kasus parah pada bulan April.

Mullane mengatakan dalam presentasinya bahwa data untuk 400 pasien pertama dalam penelitian ini telah "dikunci" oleh Gilead Kamis, yang berarti bahwa hasilnya bisa keluar kapan saja.

Mullane, yang didukung oleh data University of Chicago, menjelaskan keraguannya sendiri, jika menyatakan terlalu banyak kesimpulan.

"Itu selalu sulit, karena percobaan yang berat tidak termasuk kelompok plasebo untuk perbandingan" katanya.

"Tapi yang pasti ketika kami memberikan obat itu, kami melihat kurva demam turun."

"Demam bukan keharusan bagi orang untuk diuji."

"Kami melihat ketika pasien datang dengan demam tinggi, lalu demam mereka turun dengan cepat (setelah diberi obat)."

"Kami juga melihat pasien lepas dari ventilator sehari setelah memulai terapi."

"Jadi, dalam tahap itu, secara keseluruhan pasien kami telah melakukannya dengan sangat baik."

Dia menambahkan:

"Sebagian besar pasien kami dalam kondisi parah dan sebagian besar dari mereka akan pulang pada enam hari, sehingga kami meyakini durasi terapi tidak harus 10 hari."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan