Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Ilmuwan Top China Sebut Virus Corona Mungkin Akan Kembali Setiap Tahun

Ilmuwan top China mengatakan virus corona mungkin tidak akan bisa diberantas tuntas. Patogen kemungkinan akan kembali dalam periode gelombang waktu

Frederic J. BROWN / AFP
Seorang pelancong internasional yang mengenakan masker di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 12 Maret 2020 sehari sebelum larangan bepergian penerbangan AS pada 26 negara Eropa sebagai bentuk pencegahan berkelanjutan terkait virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Ilmuwan top China mengatakan virus corona mungkin tidak akan bisa diberantas tuntas.

Patogen kemungkinan akan kembali dalam periode gelombang waktu tertentu seperti flu.

Seperti yang diberitakan Bloomberg, peneliti top China berkata lewat konferensi singkat Senin (27/4/2020) lalu bahwa virus corona Covid-19 mungkin tidak bisa menghilang begitu saja seperti saudaranya, SARS, 17 tahun lalu.

Sebab, virus corona baru ini bisa menginfeksi sesorang tanpa menyebabkan gejala yang jelas seperti demam.

Kelompok orang-orang yang tidak memiliki gejala itu disebut dengan asymptomatic atau asimtomatik.

Penularan menjadi sulit terkendali karena Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa menyebarkan virus tanpa mereka sadari.

Baca: Ilmuwan Prancis Menguji Kemungkinan Nikotin untuk Cegah Covid-19

Sementara itu dalam kasus SARS, orang yang terinfeksi akan mengalami sakit yang parah.

Saat mereka mengkarantina diri sendiri, penyebaran virus akan terhenti.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Pemerintah China kini masih terus mencari kasus asimtomatik setiap hari meski mereka telah mengklaim telah mengendalikan Covid-19.

"Sangat mungkin Covid-19 menjadi epidemi yang hidup berdampingan dengan manusia untuk waktu yang lama, menjadi musiman dan berkelanjutan dalam tubuh manusia," ujar Jin Qi, direktur Institute of Pathogen Biology di lembaga penelitian medial top China, Chinese Academy of Medical Sciences.

Sebuah konsensus sedang terbentuk di antara para peneliti dan pemerintah terkemuka di seluruh dunia bahwa virus tersebut tidak mungkin dihilangkan, meskipun lockdown telah membuat ekonomi global terhenti.

Beberapa ahli kesehatan masyarakat menyerukan agar virus tersebut diizinkan untuk menyebar secara terkendali melalui populasi yang lebih muda seperti India, sementara negara-negara seperti Swedia memilih untuk tidak melakukan lockdown ketat.

Baca: Ilmuwan Swiss Temukan Virus Corona Menyerang Lapisan Pembuluh Darah di Seluruh Tubuh

Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, mengatakan bulan lalu bahwa Covid-19 bisa menjadi penyakit musiman.

Sebagai bukti, Fauci menyoroti kasus yang sekarang muncul di negara-negara di belahan bumi selatan saat mereka memasuki musim dingin.

Lebih dari 3 juta orang telah terinfeksi dan lebih dari 210.000 tewas dalam pandemi global ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved