Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Apa Itu Penyakit Kawasaki? Sindrom Langka pada Anak-anak yang Mungkin Ada Hubungannya dengan Corona

Apa Itu Penyakit Kawasaki? Sindrom Langka pada Anak-anak yang Mungkin Ada Hubungannya dengan Corona

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ifa Nabila
Kolase Tribunnews: Freepik/CKN
Apa Itu Penyakit Kawasaki? Sindrom Langka pada Anak-anak yang Mungkin Ada Hubungannya dengan Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter spesialis anak di Inggris memperingatkan adanya kenaikan jumlah anak yang menderita sindrom langka yang kemungkinan berhubungan dengan virus corona atau Covid-19.

Minggu (26/4/2020) lalu, seperti yang dilansir CNN, Pediatric Intensive Care Society UK (PICS) melihat adanya kenaikan kasus anak-anak kritis yang beberapa di antara mereka telah dinyatakan positif Covid-19.

PICS melihat adanya Sindrom TS (toxic shock syndrome) dan penyakit Kawasaki atipikal dengan parameter darah.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada para profesional medis yang merawat anak-anak yang sakit kritis, PICS mengatakan "sakit perut dan gejala-gejala gastrointestinal telah menjadi gejala umum begitu pula dengan peradangan jantung."

Jadi apa sebenarnya penyakit Kawasaki itu dan apakah orang tua perlu khawatir?

Baca: Gejala Demam Kawasaki, Penyakit Langka yang Banyak Menyerang Anak Kecil Ini Miliki 3 Fase

Apa Itu Penyakit Kawasaki? Sindrom Langka pada Anak-anak yang Mungkin Ada Hubungannya dengan Corona
Apa Itu Penyakit Kawasaki? (Kolase Tribunnews: Freepik/CKN)

Apa itu penyakit Kawasaki?

Penyakit Kawasaki, juga dikenal sebagai sindrom Kawasaki, adalah penyakit masa kanak-kanak langka yang menyebabkan dinding pembuluh darah di tubuh menjadi meradang.

Penyakit Kawasaki juga dikenal sebagai sindrom kelenjar getah bening mukokutan.

Menurut National Health Service (NHS) Inggris, kondisi tersebut memengaruhi anak-anak di bawah usia 5 tahun, meskipun dapat memengaruhi anak-anak dari segala usia.

Gejalanya penyakit Kawasaki meliputi suhu tinggi yang berlangsung selama lima hari atau lebih.

Selain itu, penderita juga mengalami ruam, bengkak pada kelenjar leher, bibir pecah-pecah dan kering, jari tangan atau kaki memerah serta mata merah, menurut penyedia layanan kesehatan.

Gejala penyakit tersebut akan membaik jika dirawat secara intensif.

NHS juga menambahkan bahwa penyakit Kawasaki ini tidak menular.

"Untungnya penyakit seperti Kawasaki sangat jarang, saat ini adalah komplikasi serius pada anak-anak yang terkait dengan Covid-19," ujar Profesor Simon Kenny kepada CNN.

"Tetapi penting untuk meningkatkan kewaspadaan para dokter akan adanya potensi yang muncul sehingga mereka dapat melakukan penanganan yang tepat kepada anak-anak."

Penyakit Kawasaki dapat menyebabkan komplikasi jantung

Penyakit Kawasaki adalah penyebab utama penyakit jantung di Amerika Serikat.

Komplikasi serius penyakit Kawasaki dapat berupa aneurisma dan pelebaran arteri koroner, menurut perusahaan perawatan kesehatan AS Mayo Clinic.

Pengobatan standar, yang melibatkan imunoglobulin dan aspirin intravena, secara substansial dapat mengurangi perkembangan kelainan arteri koroner, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Menurut NHS, sekitar 25% anak-anak dengan penyakit Kawasaki yang tidak menerima perawatan intensif akan mengalami komplikasi jantung, termasuk serangan jantung dan penyakit jantung lain.

Namun, NHS mengatakan bahwa sebagian besar anak-anak yang menderita penyakit Kawasaki akan bisa pulih sepenuhnya jika mereka segera menerima perawatan.

Baca: Cerita Selvi Kitty saat Anak Terkena Penyakit Kawasaki, Demam 5 Hari di Atas 39 Derajat Celcius

Apa yang menyebabkan penyakit Kawasaki?

Para ahli mengakui bahwa penyebab penyakit Kawasaki tidak diketahui sepenuhnya.

Namun para ahli berpikir ada kecenderungan genetis dari penyakit itu yang artinya anak-anak mewarisi gen tertentu dari orang tua mereka.

Penyakit Kawasaki sendiri tidak menular, menurut NHS.

Artinya, tidak mungkin penyakit Kawasaki disebabkan oleh virus saja.

Penyakit Kawasaki lebih sering terjadi pada anak-anak dari Asia Timur Laut, terutama Jepang dan Korea, kata NHS.

Apakah Penyakit Kawasaki Berkaitan dengan Covid-19?

Hubungan antara penyakit Kawasaki dan Covid-19 masih belum jelas.

Tetapi para profesional perawatan kesehatan telah meyakinkan orang tua bahwa risiko anak-anak yang menderita Covid-19 menjadi sakit parah tetap rendah.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan April, CDC mengatakan bahwa anak-anak yang didiagnosis dengan virus corona di AS biasanya memiliki kasus dengan gejala yang ringan.

Jumlah kasus Covid-19 pada anak-anak pun tetap kecil, meski ada pula bayi yang terinfeksi.

Menurut CDC, sebagian besar kasus Covid-19 yang terjadi saat ini terjadi pada orang dewasa.

Profesor Rosalind Smyth, direktur dan profesor kesehatan anak, dari UCL Great Ormond St Institute of Child Health, mengatakan bukti saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak dengan Covid-19 memiliki gejala ringan.

Sebagian dari anak-anak itu mengalami demam, sekitar 40% mengalami batuk dan kurang dari 10% dari kasus yang dilaporkan memiliki gejala gastrointestinal.

"Namun, pemahaman kami tentang kondisi ini pada anak-anak terbatas.

Covid-19 terjadi pada orang dewasa sebagai penyakit radang yang mempengaruhi sejumlah organ.

Kita harus menyelidiki sepenuhnya anak-anak positif Covid-19 yang mengalami radang untuk menilai apakah penyakit Kawasaki ini adalah presentasi dari Covid-19," kata Smyth.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan