Rabu, 13 Agustus 2025

Virus Corona

Tren Face Shield, Banyak Artis Memakainya Saat Pandemi Corona, Lebih Efektif dari Masker?

Tak hanya masker, kini topi pelindung wajah dan mata dari plastik seperti face shield banyak dikenakan demi menghindari penularan virus corona atau co

Penulis: Anita K Wardhani
Instagram @gadiiing
Gading Marten dan Raffi Ahmad memakai face shield, diunggah Sabtu (11/4/2020). 

Namun, ia menambahkan bahwa topi tersebut lebih disarankan agar digunakan oleh tenaga kesehatan (nakes) dan petugas yang melayani publik.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pekerjaan mereka memiliki risiko terpapar virus lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat biasa.

Bayi disarankan pakai face shield
Sementara itu, Epidemiolog dan Kandidat PhD dalam bidang Global Health Security dan Pandemi Griffith University Australia, dr Dicky Budiman menyampaikan, face shield atau topi mika sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan untuk masyarakat.

Sebab, masyarakat umum tidak berhubungan langsung dengan orang sakit.

" Face shield khusus dibuat untuk paramedis karena kontak yang dekat dan lama dengan pasien. Pasien tentu akan batuk, bersin, atau berbicara yang memunginkan terlontarnya cipratan," ujar Dicky saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

"Nah, fungsi lapisan atau face shield adalah untuk mencegah cipratan itu. Selain tentunya tetap memakai alat pelindung diri (APD) dan masker bedah atau N95 untuk tenaga medis," lanjut dia.

Dicky mengatakan, dalam penelitian dan fakta, alat pelindung yang dipakai umum oleh masyarakat umum di Korea, Taiwan, dan China yakni cukup memakai masker kain dan menjaga jarak minimal 2 meter.

Terkait bahan mika atau plastik yang digunakan dalam produk face shield, Dicky mengungkapkan, ada aturan tersendiri untuk produk yang nantinya akan digunakan oleh tenaga medis.

Tetapi, untuk penggunaan bagi masyarakat tidak ada dasar dan juga tidak ada aturannya.

Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat umum lebih utama dan lebih penting untuk menjaga jarak dan memakai masker kain, serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

"Saya khawatirnya nanti malah jadi ada timbul rasa aman semu, sehingga abai terhadap jaga jarak dan bermasker kain," lanjut dia.

Bayi memakai 'Face Shield' di RSIA Tambak, Jakarta, Jumat (17/4/2020). Untuk mencegah penyebaran COVID-19, pihak rumah sakit memberikan 'Face Shield' atau penutup muka pada bayi yang baru lahir. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bayi memakai 'Face Shield' di RSIA Tambak, Jakarta, Jumat (17/4/2020). Untuk mencegah penyebaran COVID-19, pihak rumah sakit memberikan 'Face Shield' atau penutup muka pada bayi yang baru lahir. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Perlindungan bayi
Di sisi lain, face shield sudah dibuat untuk melindungi bayi dari cium dan menyentuh wajah. Namun, implementasi ini baru diterapkan di Rumah Sakit di Thailand.

Dicky menyampaikan, pemakaian mini face shield pada bayi juga berfungsi untuk melindungi bayi dari cipratan droplets orang yang menggendongnya, meski perawat yang menggendong wajib memakai masker.

Kendati demikian, ia menyarankan agar yang diprioritaskan memakai face shield yakni bayi baru lahir, pekerja kesehatan, polisi, pedagang jalanan, petugas atau pekerja pengirim makanan (delivery).

"Pekerja sosial juga sebaiknya mengenakan, asal faca shield yang bukan khusus untuk paramedis ya. Pekerja sosial ini misalnya pengurus di panti jompo," ucap Dicky.

"Tapi, tentu jika masyarakat umum memakainya tidak ada larangan, tetap ada juga manfaatnya, tapi tetap bukan sesuatu yang diwajibkan saat ini," tambah dia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan