Rabu, 20 Agustus 2025

Virus Corona

UPDATE Daftar Obat Pilihan yang Digunakan untuk Mengobati Covid-19: Remdesivir hingga Favipiravir

UPDATE Daftar Obat Pilihan yang Digunakan untuk Mengobati Covid-19: Remdesivir hingga Favipiravir

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Ulrich Perrey / POOL / AFP
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020 

Namun, temuan itu bertentangan dengan penelitian di China yang menunjukkan bahwa remdesivir tidak membantu pasien sembuh lebih cepat, dan tidak menurunkan jumlah kematian.

2. Hydroxychloroquine (hidroksiklorkuin), chloroquine (klorokuin)

Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona.
Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona. (GERARD JULIEN / AFP)

Perusahanan pengembang: Obat generic dibuat oleh Teva Pharmaceutical Industries Ltd., Sanofi, Mylan NV, Natco Pharma Ltd., Novartis AG, Bayer AG dan lainnya.

Hydroxychloroquine dan chloroquine adalah obat anti-malaria yang telah diuji dalam wabah lain sebelumnya.

Bertahun-tahun, efek samping hydroxychloroquine dan chloroquine relatif terkenal dan keduanya tersedia sebagai obat generik dengan biaya lebih rendah.

Berita Terbaru:

Presiden Donald Trump telah berulang kali menggembar-gemborkan obat ini meskipun belum ada bukti pasti tentang apakah obat itu dapat mengobati atau mencegah virus corona.

Pada bulan Maret, FDA mengeluarkan otorisasi darurat untuk rumah sakit dalam penggunaan kedua obat itu.

Sementara uji coba sedang berlangsung, terjadi penimbunan obat yang mengakibatkan pasien yang membutuhkannya, misalnya penderita lupus, kekurangan.

Badan kesehatan A.S. telah memperingatkan efek samping yang merugikan, dan telah menyarankan pasien tidak boleh minum obat ini kecuali dimonitor oleh rumah sakit atau melalui uji klinis.

Lebih dari 100 uji klinis tahap akhir telah diluncurkan secara global untuk menentukan apakah hydroxychloroquine dapat berfungsi sebagai terapi pencegahan atau sebagai pengobatan untuk pasien, dan beberapa akan melaporkan datanya awal pada bulan Mei.

3. Plasma penyembuh (TAK-888)

Perusahanan pengembang: Takeda Pharmaceutical Co.

Takeda sedang mengeksplorasi apakah plasma darah dari pasien Covid-19 yang pulih, yang dapat mengandung antibodi penangkal virus, dapat digunakan melawan penyakit tersebut.

Perawatan serupa menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengobati infeksi serius lainnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan