Virus Corona
PCR dan Rapid Test Saling Melengkapi dalam Upaya Penanganan Covid-19
Metode polymerase chain reaction (PCR) maupun rapid test tetap dibutuhkan karena saling melengkapi dalam upaya menangani pandemi virus corona.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Willem Jonata
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena, mengatakan kedua metode tersebut masih dapat diterapkan dalam menangani Covid-19.
Orang yang merasa memiliki indikasi Covid-19 sebaiknya menjalani rapid test. Jika hasilnya reaktif, orang tersebut perlu mengonfirmasi dengan menjalani PCR.
“Keduanya saling melengkapi dan dibutuhkan. Jangan saling dibenturkan,” kata politisi Partai Golkar itu.
Menurut dia, ditemukannya kasus alat rapid test dengan tingkat akurasi rendah memang membutuhkan evaluasi.
Namun, kasus itu tidak untuk meniadakan metode rapid test ditambah lagi WHO telah merekomendasikan sejumlah rapid test kit maupun PCR.
Mengutip drugtestsinbulk.com, WHO telah menguji sejumlah rapid test kit yang diproduksi berbagai negara.
Ada tiga produk yang memiliki tingkat akurasi sekitar 80% hingga 90%.
Hasil uji rapid test dari Tiongkok dan Amerika Serikat menyatakan InTec dengan tingkat akurasi 84,605%, Cellex dengan tingkat akurasi 86,555%, dan Healgen/Orient Gene dengan tingkat akurasi 91,665%.