Kamis, 28 Agustus 2025

Pandemi Covid-19 Bisa Picu Gangguan Tumbuh Kembang Anak, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Pandemi covid-19 memiliki dampak terhadap kesehatan anak. Termasuk kesejahteraan, perkembangan dan masa depan mereka.

Penulis: Willem Jonata
Shutterstock
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kehidupan orang dewasa saja, tapi juga sangat mempengaruhi anak-anak.

Jika dibiarkan secara terus menerus, dikhawatirkan akan berdampak pada tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun psikis.

Dokter spesialis anak Siloam Hospitals Manado dr. Johny Lambert Rompis SpA(K) mengatakan, Covid-19 sedang berlangsung di seluruh dunia.

Di Indonesia, pertama kali dideteksi 2 Maret 2020 dan saat ini pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi di Indonesia.

Baca: Benarkah Anggapan Sering Digendong Ibunya Bakal Jadi Anak Mami Ketika Besar? Ini Kata Psikolog

Saat ini, Pemerintah Indonesia mulai menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

“Hal ini tentu saja juga berdampak pada 80 juta anak di Indonesia. Mereka sangat berpotensi mengalami dampak serius akibat beragam dampak sekunder yang timbulkan, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” ungkapnya pada Health Talk melalui daring Siloam Hospitals Manado, Jumat (17/7/'2020).

Menurut dr Johny, anak memiliki dampak terhadap kesehatan, kesejahteraan, perkembangan dan masa depannya.

Bermain di luar rumah bukan hanya menyenangkan, namun juga penting untuk tumbuh kembang anak. Tidak harus pergi ke lokasi wisata yang jauh dan mahal, kita bisa mengajaknya melakukan kegiatan di tempat terbuka seperti area sekitar rumah, taman komplek, atau halaman belakang rumah. Selain bisa menambah Kepercayaan diri secara psikologis, bermain di tempat terbuka bersama teman sebaya juga dapat membuat anak menjadi gembira dan dapat memaksimalkan perkembangan otak anak. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Bermain di luar rumah bukan hanya menyenangkan, namun juga penting untuk tumbuh kembang anak. Tidak harus pergi ke lokasi wisata yang jauh dan mahal, kita bisa mengajaknya melakukan kegiatan di tempat terbuka seperti area sekitar rumah, taman komplek, atau halaman belakang rumah. Selain bisa menambah Kepercayaan diri secara psikologis, bermain di tempat terbuka bersama teman sebaya juga dapat membuat anak menjadi gembira dan dapat memaksimalkan perkembangan otak anak. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Tidak hanya itu, dampak sosio-ekonomi terhadap anak, seperti kemiskinan anak, pendidikan, gizi, pengasuhan, dan keamanan.

Hal ini sehubungan dengan terjadinya pelemahan ekonomi, pendapatan orang tua mereka pun mengalami penurunan drastis.

Akibatnya, konsumsi rumah tangga atau daya beli jauh menurun sehingga kemampuan untuk menyediakan asupan nutrisi anak dan kemampuan masyarakat untuk memberikan pengobatan kepada anak mereka juga terkendala dan berkurang.

Dr Johny menambahkan malnutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan anak, sekaligus juga mempengaruhi perkembangan anak dan performa di sekolah.

Dampak jangka panjang, krisis Covid-19 dikhawatirkan akan meningkatkan prevalensi stunting dan obesitas akibat terbatasnya aktivitas fisik, dan meningkatnya konsumsi makanan olahan secara terus menerus yang mengandung kadar gula, garam dan lemak yang tinggi.

“Kedua hal ini harus diwaspadai dan akan membahayakan masa depan mereka. Terutama akan meningkatkan risiko penyakit degeneratif yang akan mereka dapatkan di saat anak-anak ini masuk pada usia remaja dan dewasa muda,” paparnya.

Tidak hanya terhadap fisik, dr Johny menambahkan masa pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap perkembangan mental anak.

Hal ini terjadi karena keterbatasan interaksi dan banyaknya aturan baru juga dapat memberikan dampak tingkat stress pada anak, misalnya saja tentang tidak boleh bermain di luar bersama teman, dan penggunaan masker.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan