Peneliti UI Sebut Orang Tua Perokok Bikin Anaknya Stunting
bukti-bukti selama dua setengah tahun menyimpulkan bahwa orang tua perokok bikin anaknya stunting atau kerdil.
Penulis:
Yanuar R Yovanda
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) menyatakan, hasil pengumpulan bukti-bukti selama dua setengah tahun menyimpulkan bahwa orang tua perokok bikin anaknya stunting atau kerdil.
PJKS UI Renny Nurhasana mengatakan, hubungan antarkedua hal itu karena pendapatan orang tua banyak keluar untuk beli rokok, bukan makanan bergizi bagi anak.
"Memang berat badannya, tinggi badannya itu jauh lebih rendah dibandingkan orang tuanya tidak merokok. Ini satu diantaranya karena substitusi pendapatan mereka yang digunakan tidak untuk kebutuhan yang dibutuhkan anaknya," ujarnya dalam webinar, Sabtu (5/9/2020).
Menurutnya, penelitian hampir 3 tahun tersebut dilakukan demi pengendalian konsumsi tembakau di dalam negeri, khususnya anak-anak.
Baca: Pencegahan Stunting Bisa Melalui Nutrisi yang Tepat dan Pemantauan Pertumbuhan
"Kita hampir 3 tahun telah melaksanakan beberapa penelitian dan memang yang dibutuhkan oleh negara kita ini adalah persistensi dalam melakukan pengendalian konsumsi tembakau ini. Kami tahu bahwa masalah ini bukan masalah yang sederhana dan kita butuh multisektor untuk menyelesaikan masalah ini, terutama dari peneliti juga," kata Renny.
Dengan itu, dia menambahkan, penelitian bisa mengetahui para perokok tersebut sehari-harinya sudah berjalan seperti apa hingga bagaimana kebijakan yang dibutuhkan.
"Kebijakan itu memang dibutuhkan dukungan untuk teoritisnya atau hasil-hasil dari data dan fakta yang ada di negara ini, sehingga menjadi landasan kebijakan untuk kedepannya. Jadi, kami juga berusaha mengumpulkan bukti-bukti yang seperti itu," pungkasnya.