Rabu, 27 Agustus 2025

Bagaimana Mengetahui Makanan Beku yang Sehat? Ini Kata Ahli Gizi

Sejak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pertama kali seiring pandemi, permintaan makanan beku cenderung meningkat

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Shutterstock
Ilustrasi frozen food 

Saat ini banyak beredar produk makanan beku atau frozen food. Khususnya olahan daging.

Sejak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pertama kali seiring pandemi, permintaan makanan beku cenderung meningkat.

Data dari Euromonitor Internasional di Desember 2020, pertumbuhan volume dari produk daging olahan 2021-2025 diprediksi mencapai 8 persen.

Tingginya minat masyarakat terhadap frozen food ini disarankan untuk diimbangi dengan perhatian terhadap kehigienisan dari frozen food yang dikonsumsi.

“Di KIMBO, kami telah menerapkan sistem manajemen Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) ISO 22000:2005 sejak awal," ujar Dewi Rusli, Chief Operational Officer PT Madusari Nusaperdana.

Dengan sistem ini, frozen food ditangani melalui analisis dan pengendalian bahaya biologis, kimia, dan fisik dari produksi bahan baku, pengadaan dan penanganan, hingga pembuatan, distribusi, dan konsumsi produk jadi.

Selain kehigienisan, kata Dewi, di masa pandemi ini asupan nutrisi dari frozen food yang dikonsumsi juga penting untuk diperhatikan.

Menurut dia, daging olahan harus selalu memperhatikan kualitas bahan bakunya, sehingga kaya asupan nutrisi terutama protein.

“Bahkan memperkayanya dengan VIT-E, Omega 3 dan Omega 6 yang memperkuat imunitas tubuh,” lanjut Dewi.

 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan