Rabu, 3 September 2025

Kemenkes Tingkatkan Deteksi Dini Penyakit Kardioserebrovaskular Mulai dari Sekolah

para murid akan diajarkan menggunakan tensi digital agar bisa mendeteksi dini diri sendiri dari penyakit obesitas, hipertensi, dan diabetes.

Shutterstock
Ilustrasi. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya mengendalikan penyakit tidak menular di Indonesia, yang berfokus pada penyakit kardioserebrovaskular (seperti penyakit jantung terutama gagal jantung, stroke dan ginjal), penyakit kanker, dan penyakit paru kronis lainnya.  

Ketidakpatuhan terhadap salah satu komponen tersebut akan mengakibatkan perawatan kembali di rumah sakit (rehospitalisasi), dan memperburuk kondisi gagal jantung.

Pola hidup yang harus diterapkan oleh pasien gagal jantung antara lain: rutin memantau berat badan; membatasi asupan cairan (900ml – 1,2liter/hari); program makan yang seimbang dan pengurangan berat badan pada pasien obesitas; serta melakukan latihan fisik.

Menyadari besarnya beban yang ditimbulkan dari penyakit gagal jantung, Country Head of Public Affairs, Communications & Patient Engagement PT Novartis Indonesia Hanum Yahya,  memaparkan, gagal jantung adalah penyakit dengan beban yang sangat besar, baik bagi pasien, keluarga pasien, maupun negara. 

Beban tersebut tidak hanya secara ekonomi, yang sebagian besar berasal dari perawatan pasien di rumah sakit yang lama dan berulang, tetapi juga beban secara psikologis. 

"Sejalan dengan tujuan Novartis, reimagine medicine, kami berupaya memastikan akses obat-obatan inovatif kami dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia, guna memberikan kualitas hidup yang lebih baik kepada para pasien," ujar Hanum Yahya. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan