Sabtu, 23 Agustus 2025

Penyakit Cacar Monyet

Hampir 15.000 Kasus di Seluruh Dunia, WHO Kembali Pertimbangkan Cacar Monyet sebagai Darurat Global

Komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mempertimbangkan monkeypox atau cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
UKHSA
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) itu menunjukkan lesi kulit yang khas dari infeksi cacar monyet (Monkeypox). - Komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mempertimbangkan monkeypox atau cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. 

TRIBUNNEWS.COM - Komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersidang untuk kembali mempertimbangkan penyakit monkeypox atau cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global, Kamis (21/7/2022).

Sementara itu, para pejabat Afrika mengatakan mereka sudah menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat.

Tetapi para ahli di tempat lain mengatakan bahwa cacar monyet versi ringan di Eropa, Amerika Utara dan sekitarnya membuat deklarasi darurat tidak perlu bahkan jika virus tidak dapat dihentikan.

Pejabat Inggris baru-baru ini menurunkan penilaian mereka terhadap penyakit tersebut, mengingat tingkat keparahannya yang rendah.

Cacar monyet telah bercokol selama beberapa dekade di beberapa bagian Afrika tengah dan barat, di mana hewan liar yang sakit kadang-kadang menginfeksi orang-orang di daerah pedesaan dalam epidemi yang relatif terkendali.

Cacar monyet di Eropa, Amerika Utara dan sekitarnya telah beredar setidaknya sejak Mei di antara pria gay dan biseksual.

Baca juga: Berita Foto : Antrean Panjang Warga New York Demi Vaksin Cacar Monyet

Epidemi di negara-negara kaya kemungkinan dipicu oleh seks di dua rave di Spanyol dan Belgia.

Beberapa ahli khawatir perbedaan ini dan perbedaan lain mungkin dapat memperdalam ketidakadilan penanganan medis yang ada antara negara miskin dan kaya.

Sekarang ada hampir 15.000 kasus cacar monyet di seluruh dunia.

Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan negara-negara lain telah membeli jutaan vaksin, tidak ada yang pergi ke Afrika, di mana versi cacar monyet yang lebih parah telah menewaskan lebih dari 70 orang.

Negara-negara kaya belum melaporkan kematian cacar monyet.

"Apa yang terjadi di Afrika hampir seluruhnya terpisah dari wabah di Eropa dan Amerika Utara," kata dokter Paul Hunter, seorang profesor kedokteran di Universitas East Anglia Inggris.

WHO mengatakan minggu ini bahwa di luar Afrika, 99 persen dari semua kasus cacar monyet yang dilaporkan terjadi pada pria dan di antaranya, 98 persen pada pria yang berhubungan seks dengan pria lain.

Namun, penyakit ini dapat menginfeksi siapa saja yang dekat, kontak fisik dengan pasien cacar monyet, terlepas dari orientasi seksual mereka.

"Dalam jaringan seksual gay yang sangat aktif ini, Anda memiliki pria yang benar-benar tidak ingin orang tahu apa yang mereka lakukan dan mungkin tidak selalu tahu dengan siapa mereka berhubungan seks," kata Hunter sebagaimana dikutip AP News.

Orang-orang mengantre untuk menerima vaksin cacar monyet sebelum pembukaan situs vaksinasi massal baru di Kampus Pendidikan Bushwick di Brooklyn pada 17 Juli 2022, di New York City. -
Orang-orang mengantre untuk menerima vaksin cacar monyet sebelum pembukaan situs vaksinasi massal baru di Kampus Pendidikan Bushwick di Brooklyn pada 17 Juli 2022, di New York City. - Komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mempertimbangkan monkeypox atau cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. (AFP/KENA BETANCUR)

Baca juga: Singapura Kembali Konfirmasi Kasus Lokal Cacar Monyet, Total Jadi 5 Infeksi

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan