Selasa, 16 September 2025

Muncul Kabar Paracetamol Mengandung Virus Machupo, Pakar Farmasi UGM Sebut Tak Mungkin

Kembali muncul sebaran informasi mengenai parasetamol P-500 mengandung virus berbahaya Machupo. Benarkah? Ini penjelasan pakar farmasi UGM.

ISTIMEWA
Kembali muncul sebaran informasi mengenai parasetamol P-500 mengandung virus berbahaya Machupo. Benarkah? Ini penjelasan pakar farmasi UGM. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kembali muncul sebaran informasi mengenai parasetamol P-500 mengandung virus berbahaya Machupo.

Isu virus Mahopu dalam parasetamol ini selalu muncul dari tahun ke tahun.

Baca juga: KLHK Panggil 27 Perusahaan Farmasi Terkait Temuan Kandungan Parasetamol di Perairan Teluk Jakarta

Virus Machupo ini diketahui dapat menyebabkan demam hemoragik yang dapat mengakibatkan kematian.

Benarkah isu tersebut?

Ahli Farmasi UGM, Prof. Dr. rer nat. apt., Endang Lukitaningsih, M.Si., mengatakan dalam produk obat parasetamol 500 miligram terdapat virus Machupo itu tidak benar.

Hingga saat ini, belum ada kajian ilmiah yang membuktikan keberadaan virus Machupo dalam parasetamol.

Baca juga: Penimbunan Obat di Kalideres, Polisi Temukan 730 Boks Obat Terapi Covid-19 dan Parasetamol

"Klaim soal parasetamol mengandung virus Machupo itu salah, tidak bisa dipertanggungjawabkan," tuturnya seperti dikutip laman ugm.ac.id, Selasa (2/8).

Ia menjelaskan, ada aturan ketat yang harus dipatuhi perusahaan farmasi terkait cara produksi obat, termasuk parasetamol.

Ibuprofen dan parasetamol Paracaf.
Ibuprofen dan parasetamol . (Istimewa)

Parasetamol diproduksi dengan standar keamanan dan kebersihan yang cukup ketat.

Produsen farmasi harus melakukan pengecekan kualitas terhadap obat yang diproduksinya.

Kualitas kontrol sudah dimulai sejak bahan datang, baik secara kimiawi maupun cemaran biologis hingga pasca produksi. Produk parasetamol telah diperiksaaan, uji keamanan dan mutu sebelum mati di pasar.

Baca juga: BPOM Temukan 6 Merek Kopi Kemasan yang Mengandung Paracetamol dan Sildenafil, Ini Efek Sampingnya

"Sangat tidak mungkin selama proses produksi masih ada virus karena kondisi tablet juga harus betul-betul kering.

Sementara virus memerlukan lingkungan lembab dan suhu rendah untuk bertahan hidup," papar Dosen Fakultas Farmasi UGM ini.

Jika ada virus yang bertahan dalam hidup, dikatakan Endang, hal tersebut dapat dipastikan karena adanya kontaminasi baik manusia maupun hewan yang terinfeksi virus Machupo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan