Minggu, 7 September 2025

Angka Stunting di Indonesia Tidak Merata, Ini Penyebabnya

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG ungkapkan angka stunting di Indonesia tidak merata.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menjadi narasumber pada wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2023). Sebagai Koordinator Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, BKKBN berharap Pemerintah dan seluruh masyarakat bekerja sama dan bekerja keras untuk memberikan edukasi terbaik kepada remaja agar terhindar dari perilaku berisiko tinggi, salah satunya free seks atau seks bebas. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Jumlah anak, kata Hasto juga memengaruhi.

"Terutama Sumbar dan Aceh menunjukkan di situ total rata rata jumlah anak masih cukup tinggi. Dalam arti kalau pakai angka sekitar masih di atas 2,5," kata Hasto menambahkan.

Sehingga daerah dengan ciri-ciri santiasi kurang bagus, kemiskinan, pendidikan rendah dan jumlah anak banyak menjadi ciri tingginya angka stunting.

Sebagai informasi, situasi stunting di Indonesia saat ini turun hingga 2,8 persen dari tahun 2021 ke 2022.

"Semula 24.4 menjadi 21.6 persen. Memang targetnya ya dari 24 persen menjadi 21 persen di tahun 2022 ini. Dan akhir 2023 harapannya menjadi 18 persen," papar Hasto.

Kemudian nanti, di akhir 2024 angka stunting ditargetkan menjadi menjadi 14 persen.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan