Stunting di Indonesia
Kekurangan Gizi Kronis Jadi Pemicu Timbulnya Kasus Stunting
Gangguan pertumbuhan merupakan salah satu dampak masalah nutrisi pada anak yang cukup sering ditemui.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Muhammad Zulfikar
b. Alergi susu sapi.
c. Bayi berat badan lahir sangat rendah.
d. Kelainan metabolisme bawaan.
e. Infeksi kronik yang disebabkan kebersihan personal dan lingkungan yang buruk (diare kronis) dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi (Tuberculosis / TBC, difteri, pertussis, dan campak).
Bagaimana cara mengetahui anak stunting?
Anak-anak yang menderita stunting biasanya memiliki berat kurang dari 2,5 kg saat lahir.
Kemudian, anak tumbuh lebih lambat dari seharusnya.
Mereka juga sering mulai tumbuh gigi lebih lambat dari anak-anak yang tidak stunting.
Kabar baiknya adalah beberapa dari efek ini dapat diatasi dengan mengikuti diet seimbang dalam 1.000 hari pertama kehidupan, atau hingga usia dua tahun.
Cara Pencegahan Stunting
Tentu stunting dapat dicegah.
Berikut beberapa tips mencegah stunting, sebagaimana dikutip dari yankes.kemkes.go.id:
1. Saat Remaja
Skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah.
2. Saat Masa Kehamilan
Stunting di Indonesia
Pelaku Usaha Kolaborasi Tekan Angka Stunting di Kota Bogor |
---|
Hasil Analisis Medsos dan Media Online, Pemahaman Warga tentang Dampak Stunting Cukup Tinggi |
---|
Jalankan Program Prioritas Presiden Prabowo, Pengentasan Stunting di Bekasi Perlu Dukungan Swasta |
---|
Susun Stranas, Posyandu dan Puskesmas Jadi Ujung Tombak Pencegahan Stunting |
---|
Turunkan Angka Stunting di NTT, Ibu Hamil di Manggarai Barat Dapat Pendampingan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.