Anak Rentan Terinfeksi Monkeypox, Pakar Sebut Fatalitasnya Cukup Tinggi
Anak jadi kelompok rentan karena imunitas yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh mereka belum berkembang optimal.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman mengatakan anak rentan saat terinfeksi cacar monyet atau Monkeypox.
"Anak yang berusia di bawah lima tahun, angka fatalitasnya cukup tinggi," ungkapnya pada Tribunnews, Kamis (2/11/2023).
Ini dikarenakan imunitas yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh pada anak belum berkembang optimal.
Terutama pada bayi yang berusia di bawa satu tahun.
Pada Monkeypox sendiri, umumnya terjadi kelainan kulit pada mukosa.
Mukosa adalah lapisan basah yang berkontak dengan lingkungan eksternal.
Terdapat pada saluran pencernaan, rongga hidung, dan rongga tubuh lainnya.
Gangguan kulit ini bisa membuat anak tidak bisa makan.
"Ada asupan makanan dan minuman, tidak bisa bernafas dan tidak tertolong," kata Dicky.
Anak yang sulit makan tentu dapat menimbulkan banyak kekhawatiran.
Oleh karena itu kata Dicky, perlu dilakukan penelusuran kontak erat pada orang dewasa
"Kontak treacing pada orang dewasa, betul-betul dicari, siapa keluarganya, keluarga terdekat bisa kontak dengan anak. Bahkan pada lapis kedua, ini harus diobservasi," tegas Dicky.
Selain itu, Dicky mengingatkan pentingnya mengaktifkan fungsi isolasi bagi yang sudah bergejala atau karantina pada orang yang masuk riwayat kontak erat dengan kasus positif.
Langkah ini perlu dilakukan, terutama pada kelompok rawan seperti ibu hamil, orang lanjut usia dan anak.
| Ramai Isu Virus Influenza D, Benarkah Bisa Jadi Wabah? Ini Kata Pakar |
|
|---|
| Cuaca Tak Menentu, Polusi Naik, Kasus ISPA di Jakarta Nyaris Tembus 2 Juta |
|
|---|
| Jakarta Terapkan Larangan Makan Daging Anjing dan Kucing, Pakar: Cegah Penyebaran Penyakit Menular |
|
|---|
| Fenomena Langka! Nyamuk Ditemukan di Negeri Es, Sinyal Bahaya Pemanasan Global |
|
|---|
| Influenza D Pada Hewan Ternak Jadi Sorotan Dunia, Pakar: Belum Ada Bukti Penularan Antar Manusia |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.