Penggunaan Gadget Berlebihan Bisa Picu Keterlambatan Bicara Anak
Gadget hanya merangsang pendengaran dan penglihatan tapi tidak merangsang bicara
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Eko Sutriyanto
Jika kondisi itu menimpa generasi muda, mereka bisa menderita kelumpuhan. "Ini horor. Jika saraf sudah mati maka yang terjadi adalah kelumpuhan pada tangan dan kaki, buang air kecil dan besar tidak terasa atau loss dan seksual bagi lelaki hilang. Tidak ada lagi obat yang bisa menyembuhkan dan tak ada operasi yang bisa mengembalikan," tuturnya.
Dia menekankan, bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia dimana usia produktifnya jauh lebih besar dari usia non produktif perlu dimanfaatkan dengan baik agar tidak melahirkan generasi cacat.
"Ciita-cita bangsa ini melahirkan generasi emas menuju 2045 akan sia-sia," ungkapnya.
Dia mengajak seluruh orang tua yang baru saja memiliki anak agar mengawasi anaknya dari ketergantungan gadget. Dia juga berpesan, agar gadget tidak menjadi alat yang bisa mempengaruhi dan menjurus ke arah negatif.
"Jangan karena gadget justru mempengaruhi kesehatan mental dan jiwa anak. Jadikanlah gadget sebagai media ke arah positif dan berguna bagi bangsa dan negara. Sehingga keinginan mulia kita melahirkan generasi berkualitas yakni generasi sehat, pintar dan bermoralitas yang baik bisa diraih. Dan kunci generasi emas menuju 2045 dapat terwujud," harapnya.
Dukungan BPJS Kesehatan
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IX, dr. Yessi Kumalasari, menyatakan dukungannya terhadap Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) yang diinisiasi Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS (K).
Dia menilai sosialisasi dan penyuluhan gadget sehat yang digaungkan Prof. Ridha sejalan dengan program Pemerintah Indonesia dalam menyambut bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
"Keinginan dan harapan Prof. Ridha dalam upaya menyelamatkan generasi muda melalui gerakan gadget sehat adalah langkah nyata menyambut bonus demografi, agar ke depannya generasi yang tumbuh adalah generasi berkualitas, yakni generasi sehat, pintar dan berakhlak yang mulia," ujarnya.
"Kendati gadget memiliki nilai positif dalam berbagai hal, gadget juga memiliki dampak negatif baik secara fisik maupun mental jika tak bijak dalam penggunaannya. Dengan hadirnya gerakan gadget sehat yang diinisiasi Prof. Ridha membuka pemahaman kita semua bahwa penggunaan gadget yang tidak tepat, baik itu posisi dan durasi akan menyebabkan saraf kejepit pada bagian leher yang tak menutup kemungkinan tumbuh generasi cacat," ujarnya.
3 Dampak Negatif Penggunaan Gadget Berlebihan Terhadap Hubungan Anak-Orang Tua, Ini Solusinya |
![]() |
---|
Daftar Harga Terbaru HP Samsung Juli 2025, Galaxy Z Fold7 Dibanderol Mulai Rp28 Juta |
![]() |
---|
Ponsel Lipat Pertama Apple Siap Masuk Tahap Produksi Massal, Ini Bocoran Spesifikasinya |
![]() |
---|
Seberapa Penting Gadget Perlu Diasuransikan? Ini 4 Tips Sebelum Beli Polisnya |
![]() |
---|
Ponsel Lipat Tiga Samsung Dikabarkan Masuk Tahap Produksi Massal, Kapan akan Dirilis? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.