Senin, 8 September 2025

Cegah Stunting

Tiga Upaya Cegah Stunting: Vaksinasi, Nutrisi dan Deteksi Dini

Mencegah lebih baik daripada mengobati juga berlaku pada  stunting yang menjadi permasalahan utama di Indonesia.

SURYA/PURWANTO
Balita mendapatkan tambahan gizi makanan di Pos Kesehatan Kelurahan Bandungrejosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023). Sebanyak 43 balita beresiko stunting mendapatkan tambahan gizi makanan. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menyebut terdapat 1.950 orang yang menjadi pendamping keluarga untuk membantu mencegah dan menurunkan angka stunting di Kota Malang yang terdiri dari bidan, kader keluarga berencana dan kader PKK. SURYA/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencegah lebih baik daripada mengobati juga berlaku pada  stunting yang menjadi permasalahan utama di Indonesia.

Berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), angka stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen di tahun 2022.

Baca juga: Fokus Penurunan Stunting, APBN Punya Kebijakan Khusus untuk Tingkatkan Kesejahteraan Anak Indonesia

Ada beragam cara untuk bisa mencegah anak mengalami gizi kronis, dimulai sejak perencanaan kehamilan.

Sayangnya di Indonesia, masih banyak orangtua yang tidak mengenali ciri-ciri stunting.

Kondisi yang paling mudah dilihat adalah saat anak tidak memiliki tinggi badan sesuai usianya.

Baca juga: Pemerintah Diharapkan Segera Akselarasi Kebijakan Gizi Spesifik untuk Cegah Stunting

Lantaran anak stunting tidak selalu identik dengan anak yang pendek, maka sangat disarankan ibu untuk selalu memantau tumbuh dan kembang anak dalam periode 1000 hari pertama kehamilan (HPK)

Berikut tiga cara mudah untuk mencegah stunting:

1. Vaksinasi

ilustrasi vaksinasi
ilustrasi vaksinasi (kompas.com)

Anak yang stunting kerap kali memiliki imunitas yang rendah.

Dengan imunisasi yamg lengkap, maka tubuh anak akan mampu melawan beragam infeksi.

Anak pun jarang sakit, sehingga tinggi badan dan berat badannya sesuai usia. 

Ketua Bidang Humas dan Kesejahteraan Anggota IDAI DR. Dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH menambahkan, berdasarkan data Profil Kesehatan Ibu dan Anak, lebih dari 37 persen anak tidak mendapatkan vaksinasi lengkap sehingga rentan terhadap penyakit yang bisa dicegah. 

"Edukasi menyeluruh tentang vaksinasi anak, kemudahan akses konsultasi dan fasilitas kesehatan melalui teknologi pastinya bisa memberikan dampak positif yang nyata," kata dr Bernie dalam press conference di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/203).

2. Nutrisi

Langkah pencegahan osteoporosis juga perlu disertai dengan mengonsumsi asupan bernutrisi, terutama yang kaya akan kalsium dan Vitamin D. 
Langkah pencegahan osteoporosis juga perlu disertai dengan mengonsumsi asupan bernutrisi, terutama yang kaya akan kalsium dan Vitamin D.  (Shutterstock)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan