Senin, 8 September 2025

Cegah Stunting

BKKBN: Televisi Berperan Penting Ubah Pola Pikir Masyarakat Tentang Stunting

Mengutip Kepala BKKBN, Teguh optimistis prevalensi stunting akan mencapai target 14 persen walaupun pada tahun 2024 tinggal menghitung hari.

Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi
Talkshow ‘Temu Sineas Muda & Anugerah Jurnalis TV Peduli Stunting di CGV Central Park Mall Jakarta, Kamis (14/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari riset yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Katadata Insight Centre tahun 2023, diketahui televisi (tv) masih menjadi media terpercaya bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi. 

Nielsen Indonesia melaporkan, jumlah penonton televisi tv di perkotaan seluruh Indonesia mencapai 130 juta orang pada 2023. 

Proyeksi tersebut naik dari jumlah penonton sebelumnya yang mencapai 58,9 juta.

Data tersebut mengemuka dalam acara talkshow ‘Temu Sineas Muda & Anugerah Jurnalis TV Peduli Stunting di CGV Central Park Mall Jakarta, Kamis (14/12/2023) malam.

Talkshow tersebut juga dirangkai dengan Penandatanganan MoU BKKBN dengan RRI dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). 

Deputi Advokasi, Penggerakkan dan Informasi  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso, menilai televisi memiliki peran penting dalam membangun kesadaran dan mengubah pola pikir masyarakat.

Sehingga bisa lebih paham dengan berbagai persoalan terkait stunting.

“Dalam memberikan informasi yang utuh tentang program stunting, tentu televisi harus membarengi dengan pemahaman yang komprehensif,” kata Teguh.

Mengutip Kepala BKKBN, Teguh optimistis prevalensi stunting akan mencapai target 14 persen walaupun pada tahun 2024 tinggal menghitung hari. 

Untuk mencapai target 14 persen, pemerintah menargetkan dapat menurunkan stunting sebesar 3,8 persen per tahun hingga 2024.

Baca juga: BKKBN Ungkap Perilaku Sehat Sejak Remaja Bisa Turunkan Angka Stunting 

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan tahun 2021-2022 prevalensi stunting menurun hingga 2,8 persen per tahun. 

Capaian itu terjadi di era pandemi Covid-19. Maka, dalam situasi kondusif saat ini, optimisme  pemerintah 14 persen stunting di 2024 tentu saja tidak berlebihan, ujar Teguh.

Untuk mengejar target tahun depan, berbagai upaya dilakukan pemerintah. 

Salah satunya dengan menebar informasi stunting  ke masyarakat luas melalui berbagai media, termasuk televisi, radio, media massa maupun media sosial. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan