BPA Dilarang di Berbagai Negara Maju, Pakar Polimer Ini Justru Punya Pendapat Berbeda
Salah satu opini berbeda mengenai BPA dan bahayanya datang dari pakar polimer ITB, Prof. Akhmad Zainal Abidin. Selama ini, ia memang memiliki pandanga
Penulis:
Anniza Kemala
Editor:
Vincentius Haru Pamungkas
Terlebih, dibandingkan Indonesia yang kebijakannya masih cukup lunak, Uni Eropa telah bertindak lebih jauh dengan menerapkan regulasi yang lebih ketat dalam penggunaan BPA untuk kemasan makanan dan minuman.
Sebanyak 27 negara maju yang tergabung di Uni Eropa dengan tegas menyatakan bahwa BPA sudah tidak boleh lagi digunakan mulai akhir tahun 2024.
Secara praktis, larangan penggunaan BPA, bahan yang digunakan di dalam makanan kaleng, botol air minum, gelas plastik, dan baki, tetapi dianggap berbahaya untuk sistem kekebalan tubuh oleh (EFSA), akan dimulai pada akhir tahun 2024.
“Setelah periode phase-out, bahan kimia (BPA) tersebut tidak akan lagi diizinkan digunakan dalam produk-produk (kemasan makanan dan minuman) di Uni Eropa,” demikian paparan rilis Uni Eropa yang disiarkan ke media pada 12 Juni lalu.
Baca juga: Tegaskan Pelabelan Bahaya BPA, BPOM Ungkap Dampak Buruk Galon Guna Ulang Bagi Kesehatan
Riset Ilmiah Global Ungkap Bahaya BPA dalam Galon Guna Ulang Lanjut Usia |
![]() |
---|
Jingle MV “Lebih Hemat, Lebih Cepat” JKT48 x Shopee Bikin Semua Orang Bernyanyi! |
![]() |
---|
Dari Phising hingga Undian Bodong, Kenali Modus Penipuan di Era Digital |
![]() |
---|
Feni Rose Cerita soal Polder System, Adaptasi Teknologi Belanda untuk Cegah Banjir di PIK 2 |
![]() |
---|
Paparan BPA pada Ganula Melebihi Ambang Batas, Ketua KKI: Ini Merugikan Konsumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.