Pengaruh BPA pada Air yang Diminum Sehari-hari, Berikut Penjelasan Ahli
Konsumsi air minum dalam kemasan galon sudah menjadi pemandangan umum, hingga muncu kekhawatiran tentang BPA. Ahli angkat bicara soal itu.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konsumsi air minum dalam kemasan galon sudah menjadi pemandangan umum, tidak hanya di rumah tangga melainkan juga di kantor, rumah sakit dan tempat-tempat umum lainnya.
Kemasan seperti itu dianggap praktis dan memudahkan konsumsi air minum sehari-hari.
Namun beberapa tahun belakangan ini, isu terkait keamanannya dipertanyakan.
Muncul kekhawatiran tentang Bisphenol A (BPA) yang terkandung dalam galon guna ulang, khususnya yang terbuat dari Polikarbonat (PC).
Baca juga: Beredar Ganula, Galon Lanjut Usia tanpa Regulasi Usia Pakai, KKI: Konsumen Terancam BPA
Menjawab hal berikut ulasan dari berbagai ahli:
Standarisasi dari BPOM, BSN dan Kementerian Perindustrian memastikan tidak ada migrasi BPA ke air. Galon PC aman untuk digunakan.
"Untuk pengujian BPA di dalam air galon kuat polikarbonat yang pernah kami lakukan, baik BPA yang sebelum digunakan atau diedarkan dan setelah galon itu digunakan masyarakat, rata-rata adalah negatif BPA," kata Koordinator Fungsi Pengujian dan Kalibrasi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJI-KFK) Kemenperin, Irma Rumondang.
BPOM juga sudah menyebut bahwa galon guna ulang yang beredar di masyarakat masih aman digunakan untuk air minum.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan POM Dwiana Andayani.
Meskipun demikian, masyarakat perlu memperlakukan galon dengan baik dengan tidak membanting atau menyikat dengan keras.
Kemudian, dari aspek pencucian dan sterilisasi.
Pencucian dimulai dari basuhan air pada permukaan luar galon. Lalu, dilanjutkan dengan pembasuhan menggunakan bahan pembersih dengan standar food-grade untuk membersihkan bagian dalam galon. Setelah itu, galon dibilas dengan air suhu hangat, yakni 55°C untuk menghilangkan mikroba.
Galon kemudian dibilas kembali dengan air suhu normal. Proses otomatis tanpa campur tangan manusia untuk menjaga sterilitas.
Dalam beberapa penelitian, belum ada laporan kasus penyakit akibat konsumsi air dari galon PC, baik di Indonesia maupun internasional.
Cari UMR Rendah, Kemenperin Sebut Banyak Pengusaha Alihkan Pabriknya ke Jawa Tengah |
![]() |
---|
Riset Ilmiah Global Ungkap Bahaya BPA dalam Galon Guna Ulang Lanjut Usia |
![]() |
---|
Trump Tetapkan Tarif 32 Persen, Ekspor Minyak Atsiri ke AS Dipastikan Kena Imbas |
![]() |
---|
Aromatika Indofest 2025 Upaya Kemenperin Dongkrak Pamor Industri Minyak Atsiri |
![]() |
---|
Paparan BPA pada Ganula Melebihi Ambang Batas, Ketua KKI: Ini Merugikan Konsumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.