Kamis, 28 Agustus 2025

Jauhkan Anak-anak dari Kebiasaan Chroming, Sedang Tren di Tiktok dan Berbahaya

Chroming adalah tindakan menghirup barang-barang rumah tangga sehari-hari seperti cat kuku atau spidol untuk mencoba mabuk. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
iHeart/Getty
Orangtua harus mencegah anak melakukan chroming. Chroming sendiri adalah tindakan menghirup barang-barang rumah tangga sehari-hari seperti cat kuku atau spidol untuk mencoba mabuk.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan ini, tren chroming sedang ramai diperbincangkan di media sosial TikTok dan orang tua perlu waspada. Karena tren ini disebut-sebut sangat berbahaya bagi kesehatan.

Chroming sendiri adalah tindakan menghirup barang-barang rumah tangga sehari-hari seperti cat kuku atau spidol untuk mencoba mabuk

Sebagian besar remaja dalam video krom—31 persen, menggunakan spidol permanen untuk krom, demikian temuan penelitian. 

Sementara, 17 persen anak menggunakan semprotan semprot, 12 persen menghirup cat kuku, dan 11 persen menggunakan pengencer cat, bensin, dan deodoran semprot. 

Dilansir dari Health, sebuah studi terkini yang menganalisis lebih dari 100 video TikTok tentang chroming dengan lebih dari 25 juta penayangan menemukan, sebagian besar unggahan menarik pemirsa yang lebih muda. 

Isi video tersebut menormalkan tren berbahaya tersebut. Semprotan rambut merupakan pilihan inhalan bagi 6 persen pengguna TikTok

Mengapa tren chroming sebenarnya membahayakan kesehatan?

Menurut kepala toksikologi dan direktur medis Central Ohio Poison Center, Hannah Hays, MD ,chroming dapat menyebabkan berbagai konsekuensi kesehatan yang serius. 

"Pengguna dapat mengalami rasa kantuk, pusing, bicara tidak jelas, dan dapat menjadi tidak stabil saat berdiri, yang menyebabkan peningkatan risiko terjatuh. Mual dan muntah juga umum terjadi," kata Hays dilansir dari Health, Rabu (9/10/2024). 

Baca juga: Amankah Anak Menghirup NaCl Saat Batuk dan Pilek? Begini Penjelasan Dokter


Namun, kromium juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk irama jantung yang tidak normal dan kejang . Selain itu ada risiko berhenti bernapas.

Chroming telah disalahkan atas kematian seorang anak berusia 11 tahun di Inggris pada bulan Maret setelah ia mencobanya saat menginap di rumah teman sebagai bagian dari tantangan media sosial. 

Tommie-Lee Gracie Billington mengalami serangan jantung dan meninggal dengan cepat setelah sengaja menghirup asapnya.

“Sayangnya, anak-anak dapat mengalami dampak buruk setelah melakukan kromisasi hanya satu kali,” kata Hays.


Karena barang-barang yang digunakan untuk kromium sangat umum dan diperlukan, sulit untuk menurunkan risikonya,”

Namun, ada baiknya orang tua berupaya untuk menjauhkan barang-barang ini dari tangan anak-anak kecil. Orang tua disarankan untuk mengajukan pertanyaan jika melihat anak tiba-tiba membeli cat kuku tetapi tidak menggunakannya.

Selain itu orang tua juga harus kritis jika anak memiliki lebih dari satu kaleng pembersih komputer, atau memiliki "kebiasaan memanggang" tanpa benar-benar menyiapkan apa pun di dapur. 

Selain itu orang tua disarankan untuk memantau penggunaan media sosial. Memastikan anak-anak terdidik dan dijauhkan dari pengaruh buruk di media sosial juga penting.

Baca juga: Remaja di Australia Tewas setelah Mencoba Tantangan Chroming yang Trending di Media Sosial


Hays berpendapat bahwa orang tua harus berbicara kepada anak-anak mereka tentang kroming dengan "cara yang terbuka dan tanpa menghakimi.

“Mendidik anak-anak tentang risiko penggunaan chroming dan menetapkan ekspektasi serta batasan yang jelas merupakan strategi yang efektif untuk mencegah penggunaan zat,” katanya. 

“Dengan menyediakan struktur ini, Anda dapat mengirimkan pesan yang jelas bahwa penggunaan chroming tidak dapat diterima," tutupnya. 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan